P E N D A H U L U A N
Dalam kondisi tekanan pertumbuhan
globalisasi dan persaingan di lingkungan bisnis dan organisasi saat ini, sumber
daya manusia/karyawan yang bertalenta tampak menjadi keunggulan kompetitif
utama dan menjadi aspek penting bagi organisasi.Bisnis dan organisasi yang
ingin bertahan hidup dan tumbuh, dan menyalip pesaing yang ada perlu
meningkatkan nilai tambah karyawan bertalenta dalam menumbuhkan kompetisi.Untuk
menerapkan keunggulan kompetitifnya, bisnis dan organisasi harus menarik,mengembangkan
dan mempertahankan karyawan bertalenta tersebut.
Talent
management merupakan manajemen proses yang muncul di tahun 1990 dan terus
menerus dipergunakan, karena semakin banyak perusahaan yang menyadari bahwa
keberhasilan bisnis mereka ditentukan oleh talenta dan kemampuan karyawan
mereka. Perusahaan-perusahaan yang mempraktekan talent management telah
menggunakannya untuk menangani masalah retensi karyawan.
Saat ini permasalahan yang ada pada perusahaan-perusahaan adalah bahwa organisasi-organisasi mereka berusaha dengan sekuat tenaga untuk menarik karyawan ke perusahaan mereka, namun hanya meluangkan sedikit waktu dalam menggunakan dan mengembangkan talenta mereka. Sistem Talent Management dapat digunakan dalam strategi bisnis dan dalamproses sehari-hari di perusahaan. Sistem ini tidak hanya bisa digunakan oleh departemen personalia untuk menarik dan mempertahankan karyawan, namun juga dapat diterapkan oleh seluruh lapisan tingkat organisasi.
Kami
berpendapat bahwa manajemen talenta ini adalah salah satu factor fital yang
menunjang keberhasilan perusahaan, maka kami menyusun makalahini, selainuntuk
membantu pembaca,juga sebagai salah satu elemen pembentuk nilai harian dalam
mata kuliah manajemen talenta. Semoga Bermanfaat
Salam Damai
Jakarta 14 Maret 2015
Tim Penyusun
I S I
A. PENGERTIAN MANAJEMEN TALENTA
Talent
adalah unsur terbesar yang membentuk kekuatan SDM, unsur lainnya adalah
pengetahuan (knowledge) dan keterampilan (skill) yang dapat diperoleh melalui
proses pengembangan SDM. Dalam kamus bahasa Indonesia, talent adalah kecerdasan bawan sejak
lahir. Sedangkan talent
dalam konteks karyawan berbakat
didefinisikan sebagai kemampuan seseorang yang meliputi
kelebihanfundamental, keterampilan, pengetahuan, pengalaman, kecerdasan,
pengambilan keputusan, sikap, karakter, dorongan, serta kemampuan untuk belajar
dan berkembang. (Michael, et al. 2001)
Banyak
definisi yang dikemukakan oleh para ahli mengenai pengertian talent management. Buckingham dan Clifton (2001) yang
dikutip oleh Piansoongnern (2010)
menyatakan bahwa talent
adalah sesuatu bersifat alamiah yang dimiliki oleh seseorang, sedangkan
keterampilan dan pengetahuan merupakan sesuatu yang bisa diperoleh dari luar.
Sehingga ketika bakat yang sudah dimiliki seseorang ditunjang dengan
pengetahuan dan keterampilan yang memadai, hal itu akan menjadi kekuatan bagi
diri seseorang.
Talenta
yang dimiliki adalah modal untuk memperoleh keterampilan. Seseorang yang
memiliki talenta memiliki kemampuan untuk menghadapi perubahanperubahan yang
akan terjadidi masa kini dan mendatang (Morton, 2004). Tansley, et al (2006) juga menyatakan
bahwa talent dapat dianggap
sebagai kombinasi kompleks dari keterampilan karyawan, aspek kognitif serta
potensi atau keunggulan dari dalam dirinya.
Manajemen
talenta menempatkan pegawai yang memiliki kinerja tinggi pada posisi kunci
organisasi.Lewis dan Heckman (2006)
mendifinisikan manajemen talenta sebagai sebuah proses secara keseluruhan mulai
dari rekrutmen, penempatan, sampai pengembangan dan perencanaan untuk suksesi
pegawai. Royani (2007) yang dikutip
oleh Musthafa (2008) menjelaskan talent adalah alat yang dianugerahkan
Tuhan kepada semua manusia menjadi hebat (berprestasi atau berkinerja tinggi).
Sebagai suatu alat, talentdi
ibaratkan sebuah kampak yang sudah ada bagian yang mudah diasah atau ditajamkan
dan ada bagian lain yang sulit bahkan tidak bisa ditajamkan. Jika yang diasah
adalah bagian yang memang didesain untuk ditajamkan maka usahakan berhasil
dengan baik dan lebih cepat.
Talent management atau
manajemen bakat adalah suatu
proses manajemen SDM terkait
tiga proses. Pertama, mengembangkan dan memperkuat karyawan baru
pada proses pertama kali masuk perusahaan (onboarding). Kedua, memelihara dan
mengembangkan pegawai yang sudah ada di perusahaan.Ketiga,
menarik sebanyak mungkn pegawai yang memiliki kompetensi, komitmen dan karakter
bekerja pada perusahaan.
Istilah talent management pertama kali
diperkenalkan oleh McKinsey &
Company following melalui salah satu studi yang dilakukannya tahun 1997.
Pada tahun berikutnya, talent management kemudian menjnadi salah satu judul
buku yang ditulis bersama oleh Ed Michaels, Helen Handfield-Jones,
dan Beth Axelrod.
Perusahaan-perusahaan
yang menggunakan talent management sebagai salah satu strategi pengelolaan
sumber daya manusia berusaha seoptimal mungkin mengaitkan proser pencarian,
pemikatan, pemilihan, pelatihan, pengembangan, pemeliharaan, promosi, dan
pemindahan pegawai agar terkait dengan bisnis utama perusahaan.
Paradigma yang terkandung di balik talent
management adalah “perusahaan bersaing di level individual”. Bila kita berhasil
mendapatkan individu-inidividu yang secara rata-rata lebih baik dari pemain
lainnya, maka kita akan mendapatkan perusahaan yang akan lebih baik dari pemain
lainnya.
B.
Manfaat
Dan Karakteristik Manajemen Talenta
1. Manfaat Sistem Manajemen
Talenta Bagi Perusahaan
Ø Meningkatkan
penerimaan kepada pemegang saham (return on investment) dan
kapitalisasi pasar
kapitalisasi pasar
Ø Meningkatkan
kepuasan pelanggan
Ø Meningkatkan
penerimaan dan profitabilitas
Ø Meningkatkan
efisiensi biaya melalui reduksi pemborosan terus-menerus
Ø Meningkatkan
kualitas, produktivitas dan kapabilitas
Ø .Menurunkan
waktu siklus (cycle time)
Ø Mengaitkan
usaha-usaha individual dengan sasaran bisnis
Ø Meningkatkan
komitmen terhadap karyawan bernilai tinggi
Ø Menurunkan
tingkat keluar-masuk karyawan (employees turnover ratio)
Ø Memadankan
pekerjaan dan keterampilan karyawan
Ø Mengidentifikasi
dan menangani : pengembangan karir pegawai,
keanekaragaman
keanekaragaman
2.
Manfaat
Sistem Manajemen Talenta Bagi Karyawan
Ø Meningkatkan motivasi dan
komitmen; mengembangkan dan mengkomunikasikan
jalur karir.
jalur karir.
Ø Meningkatkan pengetahuan
tentang kontribusi kepada sasaran perusahaan
Ø Meningkatkan kepuasan kerja,
3.
Karakteristik
Manajemen Talenta
Ø Memiliki
Development Mindset.
Perusahaan yang berhasil mengengola program Manajemen talenta mengembangkan pola pikir pengembangan. Yaitu suatu pola pikir yang mengutamankan pengembangan pribadi pegawai dalam perusahaan.
Perusahaan yang berhasil mengengola program Manajemen talenta mengembangkan pola pikir pengembangan. Yaitu suatu pola pikir yang mengutamankan pengembangan pribadi pegawai dalam perusahaan.
Ø Mengimplementasikan
Performance Culture.
Perusahaan yang berhasil mengelola program Manajemen talenta memiliki, menghayati,dan mengimplementasikan budaya kinerja tinggi. Ini adalah suatu situasi ketika perusahaan berusaha menemukan Indikator kinerja setiap posisi, dan menjadikannya sebagai dasar untuk menilai keberhasilan seseorang.
Perusahaan yang berhasil mengelola program Manajemen talenta memiliki, menghayati,dan mengimplementasikan budaya kinerja tinggi. Ini adalah suatu situasi ketika perusahaan berusaha menemukan Indikator kinerja setiap posisi, dan menjadikannya sebagai dasar untuk menilai keberhasilan seseorang.
Ø Memiliki
Executive Sponsorship.
Perusahaan yang berhasil mengelola program Manajemen talenta selalu memiliki executive puncak, board of director, atau pemimpin senior yang menjadi sponsor atau pendukung utama pengembangan pegawai yang berpotensi tertinggi.
Perusahaan yang berhasil mengelola program Manajemen talenta selalu memiliki executive puncak, board of director, atau pemimpin senior yang menjadi sponsor atau pendukung utama pengembangan pegawai yang berpotensi tertinggi.
Ø Menerapkan
Good HR Information System.
Perusahaan yang bagus dalam mengelola Manajemen talenta ditandai dengan hadirnya infrastruktur, investasi, dan sistem informasi SDM yang akurat.
Perusahaan yang bagus dalam mengelola Manajemen talenta ditandai dengan hadirnya infrastruktur, investasi, dan sistem informasi SDM yang akurat.
C.
SUKSESI
TRADISIONAL
Dalam rencana suksesi
tradisional , strategi bisnis di anggap konsisten. Sementara dalam program
manajemen talenta kita mengasumsikan bahwa selalu terjadi perubahan dalam
strategi perusahaan, misalnya saja kita dapat menganggap bahwa perusahaan
mengalami perubahan yang cepat dimulai melalui strategi pertumbuhan ,
diversifikasi dan perubahan perubahan dalam penekanan pada pengembangan bisnis
inti perusahaan
Ciri kedua , suksesi tradisional menganggap struktur organisasi stabil , tetapi dalan mengelola manajemen talenta kita menganggap struktur organisasi itu bersifat cair , yaitu kita dapat mengharapkan banyak terjadi perubahan perubahan sedemikian sehingga kita senantiasa terbuka untuk mengidentifikasi kandidat kandidat mana saja yang bisa berputar
Ciri kedua , suksesi tradisional menganggap struktur organisasi stabil , tetapi dalan mengelola manajemen talenta kita menganggap struktur organisasi itu bersifat cair , yaitu kita dapat mengharapkan banyak terjadi perubahan perubahan sedemikian sehingga kita senantiasa terbuka untuk mengidentifikasi kandidat kandidat mana saja yang bisa berputar
Perencanaan suksi tradisional menganggap jabatan bersifat tetap .Sementra dalam pola manajemen talenta kita mengambil asumsi bahwa terjadi perubahan perubahan tanggung jawab dan pola pelaporan jabatan yang sangat bervariasi dan berubah degan cepat.Ini disebabkan karena pengayaan maupun perluasan sebuah jabatan dapat terjadi secara tiba tiba.Seiring degan usaha organisasi untuk merespon kondisi lingkungan ekaternal yang terus berubah.
Perencanaan susksi
tradisionl juga menganggap SDM dalam perusahaan bergerak secara vertikal ,
tetapi dalam manajemen talenta kita berasumsi bahwa setiap orang dapat
berpindah baik secara vertikal atau horizontal atau spiral , jadi karier tidak
bergerak secara linier tapi dapat juga bergerak secara lateral . Setiap orang
dapat berpindah dari 1 posisi yang bersifat manufaktur ke arah jada atau
mungkin dari unit layanan pendidikan masuk ke dalam bisnis inti perusahaan .
Dan yang terakhir , perencanaan susksi tradisional beranggapan bahwa pengembangan sdm secara totalitas terjdi dalam organisasi tetapi dalam manajemen talenta dan kita selalu berasumsi bahwa dapat berupa penugasan diluar organisasi.
Jadi mungkin saja dalam rangka mengembangkan sdm dalam perusahaan dapat menempatkan pegawai sebagia supplier untuk beraktivitas selama kurang-lebih satu tahun dalam rangka mempelajari pola bisnis supplier . Dan tahun berikutnya menematkan diri sebgai customer utk mempelajari mengenai aplikasi produk yang dihasilkan perusahaan memahami lebih baik apa yng di inginkan customer terhadap perusahaan
D. REKRUITMEN TRADISIONAL
Tujuan utama
rekrutmen adalahs ekumpulan pelamar kerja yang akan diseleksi untuk menjadi
karyawan karyawan baru .menemukan
pelamar-pelamar berkualifikasi yang akan tetap bersama perusahaan dengan biaya
yang paling sedikit.
Setiap organisasi, terlepas dari ukuran,
produk, maupun jasa yang dihasilkannya, harus merekrut pelamar kerja untuk
mengisi ebuah posisi.Pengisian kekosongan di dalam sebuah organisasi disebabkan
oleh pertumbuhan, perubahan struktur dan fungsi, ataupun putaran karyawanya.Hal
tersebut memerlukan pencarian orang-orang yang dapat memenuhi persyaratan
posisi yang kosong.Sumber karyawandapat berasal dari sumber internal maupun
eksternal. Bentuk pekerjaan yang harus diisi serta berbagai kebijakan dan
praktik organisasi akan menentukan yang mana dari sumber tadi yang paling tepat
untuk mengisi posisi yang lowong. Sebab itu, salah satu aspek keputusan seleksi
adalah pengambilan keputusan dimana akan merekrut.
Sebelum perusahaan dapat menyeleksi dan
mengangkat pelamar yang mempunyai kualifikasi terbaik, terlebih dahulu harus
direkrut orang-orang untuk pekerjaan yang tersedia. Prosedur seleksi karyawan
yang efektif tergantung pada efektivitas proses rekrutmen. Kandidat- kandidat
yang menonjol tidak akan dapat diseleksi manakala mereka tidak termasuk dalam
kumpulan pelamar.
Tujuan upaya rekrutmen bukanlah sekadar menghasilkan
sejumlah orang tertentu.Lebih dari itu, tujuan rekrutmen hendaklah selalu untuk
memikat pelamar-pelamar yang kompeten bagi organisasi. Kemampuan (ability) mengacu kepada kecocokan antara
persyaratan pekerjaan dengan pengetahuan,keahlian, dan kemampuan si pelamar.
Motifasi (motivation) merujuk kepada kecocokan antara
karakteristik pekerjaan dengan kepribadian, minat dan keinginan si pelamar.
Tanggung jawab atas keseluruhan proses rekrutmen
normalnya di bebankan ke pundak manajer departemen sumber daya manusia. Mereka
bertanggung jawab atas perancangan dan penerapan program rekrutmen yang akan
memenuhi kebutuhan sumber daya manusia perusahaan seraya tetap mematuhi segala
ketentuan hukum. Tanggung jawab ini meliputi pencarian sumber pelamar,
pembuatan dan pemasangan iklan lowongan kerja; komunikasi dengan kampus, agen
penempatan tenaga kerja, dan penyusunan prosedur guna menjamin kesempatan kerja
yang sama.
E. MANAJEMEN TRAINEE
Pada waktu sekarang ini banyak dan bahkan semua perusahaan membutuhkan
sumber daya manusia yang tepat untuk posisi penting sebagai manajerial. Tetapi,
adanya fenomena karyawan yang sering loncat dari satu perusahaan ke perusahaan
yang lain membuat sebagian besar perusahaan tersebut mengalami kesulitan untuk
memperoleh seorang manajer yang memang benar-benar mengerti tentang kondisi
perusahaan. Bahkan, sepertinya investasi dalam bidang sumber daya manusia
menjadi sia-sia karena hal itu.
Hal ini menyebabkan berbagai perusahaan melakukan sebuah terobosan
baru untuk mendapatkan SDM yang tepat pada posisi manajerial.Program ini biasa
disebut dengan management trainee.Tujuan management trainee sendiri adalah
untuk mendapatkan pegawai yang benar-benar memiliki pengetahuan yang luas
tentang kondisi perusahaan.
Jika kita mendengar sebuah program management trainee yang banyak
digunakan sampai saat ini, maka persepsi kita akan membayangkan sebuah program
karir jalan tol. Jalan tol disini adalah orang-orang yang ikut dalam program
ini adalah orang-orang pilihan yang sengaja dipersiapkan untuk cepat mencapai
posisi pimpinan perusahaan yang bersangkutan.
Pekerjaan bagi seorang management trainee tidak mudah, sebab mereka di
pacu untuk dapat memahami kondisi perusahaan dalam waktu yang cepat.Pada
umumnya mereka memulai karir dari bawah yaitu dari posisi staf, kemudian naik
ke posisi supervisor, eksekutif, dan titik puncaknya pada posisi penting di
perusahaan yaitu manajer.
Pertanyaan mendasarnya adalah sejauh mana kualifikasi calon MT agar
mampu menjadi seorang MT yang memiliki kualitas bagi kebutuhan perusahaan?
Sebab, tidak ada latar belakang pendidikan khusus untuk menjadi seorang MT.
Tergantung perusahaan, posisi untuk bidang apa yang dibutuhkan.
Program management trainee adalah sebuah pengembangan untuk pegawai
khusus yang masuk seleksi melalui sebuah jalur khusus.Walaupun khusus, tetapi
mereka harus memiliki kriteria yang sangat tinggi, biasanya mereka yang
memiliki indeks prestasi yang tinggi di atas 3.0, mereka juga harus memiliki
pengalaman organisasi yang sangat baik dan juga penguasaan bahasa Inggris.
Hal ini akan berbeda para calon management trainee (MT) tidak memiliki
minimum kriteria yang dibutuhkan perusahaan. Padahal mereka nantinya wajib
mempunyai gambaran yang sangat lengkap tentang segala macam proses perusahaan
dijalankann. Mereka juga harus mengetahui tentang sistem yang bekerja dalam
sebuah divisi dan bagaimana setiap bagian dibawahnya saling berhubungan. Mereka
juga harus memiliki problem solving yang tinggi baik dalam hal perbaikan sebuah
divisi, keterkaitan antar divisi atau bagian-bagiannya dan juga mana-mana yang
mampu untuk bekerja sama. Misalnya pada perusahaan asuransi yaitu untuk
mendapatkan pegawai yang market oriented, efisien, dan memiliki pengetahuan
yang sangat luas mengenai core business perusahaan. Pegawai seperti ini harus
di dapatkan dalam waktu singkat.
Melihat tujuan dari management trainee adalah untuk mendapatkan manajer
yang memahami kondisi bisnis perusahaan.Maka diperlukan sebuah program
pelatihan selama kurang lebih satu tahun hingga dua tahun, tergantung
perusahaan yang bersangkutan, untuk belajar dan memahami potensi dari
masing-masing calon MT agar mampu untuk menjalankan perannya setelah bekerja.
Kebutuhan training sangat penting bagi MT, sebab mereka harus memiliki
kriteria strandar yang memang dibutuhkan oleh perusahaan baik secara knowledge,
skill, dan psikologis, termasuk mengenali potensi, sikap, komunikasi, dan
lain-lain.
Diharapkan dengan mengikuti program training, para kandidat MT dapat meningkatkan
potensi dirinya, sehingga mampu memberikan kontribusi bagi perusahaan dan
menjalani profesinya sebagai seorang Management Trainee mulai dari level bawah
sampai menduduki posisi manajerial di perusahaan.
Ada beberapa sebutan lain untuk Management
Trainee antara lain Officer Development Program (ODP), Management Development
Program (MDP), Graduate Trainee. Nama-nama posisi ini tergantung tempat /
perusahaan.
Dalam proses perekrutannya Program MT, perusahaan mensyaratkan kandidat yang akan dipilih adalah dengan kriteria yang tinggi. IPK, Pengalaman Organisasi, IQ tinggi, Fasih dalam Bahasa inggris, merupakan kemampuan dan syarat wajib agar lolos dalam proses seleksi.
Seorang yang masuk perusahaan lewat program MT berbeda dengan program regular atau proses rekrutmen biasa. Pekerja dari program regular biasanya akan mengalami masa percobaan. Sedangkan dari Program MT, ia akan mendapat pelajaran, pelatihan, dan pegetahuan seputar perusahaan yang akan dipantau nilai penyerapan ilmunya oleh bagian Human Resource. Bila program regular mengenal pemutusan hak kerja karena tidak memiliki nilai baik saat bekerja, Pada Program MT akan menemui proses eliminasi bila nilai tidak sesuai standar.
Lamanya program MT tergantung dari kebijakan perusahaan mulai 3-2 tahun, idealnya biasanya adalah satu tahun. Selama menjalani MT, peserta akan mendapat:
Dalam proses perekrutannya Program MT, perusahaan mensyaratkan kandidat yang akan dipilih adalah dengan kriteria yang tinggi. IPK, Pengalaman Organisasi, IQ tinggi, Fasih dalam Bahasa inggris, merupakan kemampuan dan syarat wajib agar lolos dalam proses seleksi.
Seorang yang masuk perusahaan lewat program MT berbeda dengan program regular atau proses rekrutmen biasa. Pekerja dari program regular biasanya akan mengalami masa percobaan. Sedangkan dari Program MT, ia akan mendapat pelajaran, pelatihan, dan pegetahuan seputar perusahaan yang akan dipantau nilai penyerapan ilmunya oleh bagian Human Resource. Bila program regular mengenal pemutusan hak kerja karena tidak memiliki nilai baik saat bekerja, Pada Program MT akan menemui proses eliminasi bila nilai tidak sesuai standar.
Lamanya program MT tergantung dari kebijakan perusahaan mulai 3-2 tahun, idealnya biasanya adalah satu tahun. Selama menjalani MT, peserta akan mendapat:
1.
Pelatihan di Kelas,
Meliputi materi, ujian, presentasi hasil belajar. Meskipun belajar namun
perusahaan tetap memberikan gaji dan fasilitas sesuai kebijakan.
2.
On The Job Training,
Bekerja sambil belajar, Meliputi Materi, Praktek, dan Presentasi hasil yang di
dapat serta masukan pada saat OJT. Ada beberapa MT yang akan memindahkan divisi
kerja setiap waktu tertentu dengan tujuan mengetahui keseluruhan kinerja perusahaan.
Tugas dari posisi Management Trainee (MT) ini adalah
harus mengetahui semua tentang perusahaan karena mereka di latih agar bisa
menjadi pemimpin dalam divisinya dan dipersiapkan juga untuk memajukan
perusahaan dengan kemampuan MT-nya
K E S I M P U L A N
Talent Management merupakan inti dari
konsep Human Capital.Kesuksesan suatu perusahaan sangat ditentukan oleh Talent
Management Strategy yang digunakan.Menurut PPM
Management (2010), ketika berbicara mengenai Talent Management Strategy,
maka yangpertama kali harus dimiliki oleh perusahaan adalah gambaran kebutuhan
talenta yang diperlukan.Pada umumnya perusahaan sudah menyadari kebutuhan
talenta berdasarkan visi, misi, strategi, dan nilai perusahaan.Namun ternyata
perkiraan kebutuhan talent berdasarkantantangan industri di masa mendatang
sering dilupakan. Padahal bila tantangan industri tidak dipertimbangkan, bisa
dipastikan perusahaan akan kekurangan talenta pada saat dibutuhkan
kedepannya.Manajemen talenta sangat penting bagi perusahaan yang memposisikan
karyawannya sebagai asset perusahaan.Karyawan berusaha bekerja untuk atasan
terbaik sedangkan organisasi berusaha untuk menjadi perusahaan terbaik untuk
tempat bekerja.Untuk mewujudkan tujuan ini, penting memperoleh, memotivasi, terlibat
dan mengembangkan talenta terbaik.
Orang ingin bekerja untuk perusahaan yang
membayar kompensasi yang adil, hidup dan kerja dengan dukungan program
keseimbangan, memberikan kesempatan untuk belajar dan tumbuh, memberi mereka
perasaan afiliasi dengan perusahaan dan menawarkan mereka pekerjaan yang
berarti.Seperti ditunjukkan dalam kompensasi kasus praktis, kurangnya pengakuan
serta area kerja yg tidak disukai dan keseimbangan kehidupan yang negatif, akan
menentukan apakah seseorang akan tinggal atau meninggalkan perusahaan. Selain
itu, fungsi SDM yg sibuk dengan mengelola proses standar, daripada berfokus
pada menjadi mitra bisnis strategis, menawarkan nasihat kredibel, dan mendukung
fungsi bisnis lainnya.
Dalam Prakteknya terbukti bahwa para profesional
melihat aspek yang berbeda dari praktek MT dan tidak adanya pertentangan tetapi
juga tidak ada kaitan langsung dengan DM.DM pada manajemen puncak mampu menjadi
sarana komunikasi dan koordinasi yang setara tanpa terjebak ras dan budaya
individu yang berbeda tetapi tidak terbukti mampu menjadisolusi bagi dampak
negative dan retensi dari TM.
bagus, sayangnya kurang disebutkan sumber referensinya.. semoga dapat menjadi lebih baik lagi ^^
BalasHapus