Kata Pengantar
Indonesia adalah
suatu negara dengan jumlah penduduk yang sangat besar, ditahun 2015 tercatat ada
241 Juta penduduk Indonesia. Angka ini menjadikan Indonesia negara dengan
jumlah penduduk terbanyak ke 4 setelah Amerika Serikiat. Menurut data
pertumbuhan penduduk dari Badan Pusat Statistik Indonesia jumlah ini masih akan
mengalami peningkatan yang signifikan.
Selain jumalah
penduduknya yang melimpah, Indonesia juga memiliki karakteristik masyarakat
negara berkembang, dimana angka konsumsinya masih cukup tinggi. Fenomena
fenomena ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu pasar yang sangat
potensial. Tak heran arena MEA yang akan resmi dibuka akhir tahun 2015 ini
menjadi salah satu peluang perusahaan perusahaan manca negara mengekspansi
pasar Indonesia.
Dampak negative
dan positive pun bermunculan, mulai dari kesempatan kerja yang terbuka dan
lebih menglobal, sampai kepada mengakibatkan kesenjuangan social akan makin
melebar. Karenanya, MEA yang belakangan ini ramai diperbincangkan harus dapat
kita manfaatkan dan kita ubah menjadi peluang, bukan lagi menjadi ancaman.
Dimasa depan,
status sebagai karyawan tidak akan mejanjikan apa apa, seiring bekembangnya
jaman, dan kompleksitas kebutuhan manusia. Masyarakat membutuhkan alternative mata
pencaharian lain untuk dapat meneruskan kehidupan. Disaat inilah kita dituntut
untuk mulai beralih, dari pegawai menjadi pemilik usaha atau entrepreneur.
Dalam jurnal
ilmiah yang ditulis oleh Cornwall dan Naughton, entrepreneur diartikan sebagai kebutuhan
penting dalam masyarakat dan seorang entrepreneur dikatakan akan hidup dengan
sejahtera. Entrepreneur sendiri di definisikan sebagai sosok yang mengambil
resiko yang dibutuhkan untuk mengelola & mengatur segala urusan serta
menerima sejumlah keuntungan financial maupun non financial (Arif Haripranata).
Sedangkan menurut Thomas Zimerer, entrepreneur adalah suatu inovasi dan
kreatifitas untuk memecahkan masalah dan memanfaatkan peluang yang ditemui tiap
hari.
Dewasa ini, para
ahli sepakat bahwa entrepreneur adalah salah satu cara untuk dapat
mensejaterakan masyarakat, dengan mengembangkan sesuatu yang inovatif, kreatif, dan untuk menyelesaikan masalah
sehari hari. Dengan tujuan utama mencari keuntungan dan memanfaatkan peluang
yang ada, dengan meminimumkan resiko.
Sadar akan
pentingnya mafaat dari entrepreneur, Universitas Bunda Mulia memasukan satu
mata kuliah wajib dalam kegiatan perkuliahan mahasiswanya, matakuliah ini
bernama BSU atau Bussines Start-Up. Dalam mata kuliah ini, mahasiswa dibimbing
untuk dapat menjadi seorang entrepreneur dan menciptakan suatu usaha yang
inovativ.
Dalam mata
kuliah ini, dengan bimbingan bapak Fransiskus Amonio Halawa S.Kom, M.M kami
diberi tugas untuk membangun suatu usaha kreatif yang dapat menjawab masalah
yang terjadi dalam masayarakat. Tugas ini kami buat secara berkelompok dan
sudah dimulai proses pembuatanyas sejak bulan awal September 2015. Detail dari
usaha yang kami dirikan tersebut akan kami uraikan secara lengkap didalam
makalah ini, yang juga adalah sebagai salah satu faktor pembentuk nilai harian
sebesar 20%.
Semoga apa yang
kami jabarkan di dalam makalah ini dapat membantu pembaca, dan paling tidak
menginspirasi untuk ikut membuka suatu usaha, teristimewa sebagai salah satu
faktor pembentuk nilai kami.
Salam
Damai
Penulis
Kelompok
3
Bab I
Bussines Idea
1.1. Latar
Belakang Masalah
Seperti
yang saya jabarkan pada kata pengantar, bahwa seiring dengan berkembangnya
modernisasi, gaya hidup masyarakat juga berubah. Masuknya internet keseluruh
pelosok dunia membuat kehidupan manusia makin instan dan mudah. Kita bisa
membeli apa saja hanya dengan menekan tombol handphone tampa harus bersusah
payah.
Fenomena
ini membuat makin banyak entrepreneur muda yang bermunculan, walaupun dari segi
angka, jumlah entrepreneur di Indonesia masih tergolong kurang. Data BPS
mencatat, dari 2 juta rakyat Indonesia, hanya ada 0,24 % yang menjadi
entrepreneur, sedangkan normalnya untuk kelas negara berkembang, minimal 2 %
warga negaranya adalah entrepreneur. Menarik bahwa dengan angka penduduk yang
tinggi, sebagaian besar orang Indonesia masih menjadi karyawan ataupun
pengangguran.
Pemerintah
terus mengembangkan program wirausaha produktif untuk melatih pengangguran
mulai dari lulusan SD sampai sarjana. Untuk mencapai jumlah ideal, kita masih
butuh tambahan sekitar 4,18 juta wirausaha, sehingga target ideal jumlah
wirausaha sebanyak 4,75 juta wirausaha dapat tercapai dalam waktu tidak terlalu
lama. Sasaran kelompok masyarakat yang menjadi calon grup kewirausahaan adalah
penganggur/masyarakat miskin di pedesaan, penganggur terdidik di perkotaan,
calon TKI, TKI dan formal dan transmigran/calon transmigran.
Fenomena
perkembangan internet dan giatnya program pemerintah yang mendorong entrepreneur dami penciptaan lapangan kerja
baru yang inilah yang mendasari Kelompok kami kelompok 2 untuk membuat suatu
bisnis yang juga menggunakan internet sebagai salah satu media pemasarannya. Memulai
bisnis dengan memanfaatkan internet sebagai medianya kami rasa sangat membantu,
selain untuk memudahkan para konsumen untuk membeli, penggunaan media internet
juga akan memudahkan kami dalam memasarkan produk. Namun kami sadra, tingginya
persainagn di dunia maya saat ini, karenanya, kami mencari cara agar tidak
hanya terpaku pada E-Market tapi juga dapat menggunakan media pemasaran yang
lain.
Kelompok
kami memiliki 8 orang anggota yang masing masing telah memberikan sumbangsih
dalam pemilihan ide bisnis yang akan kami bangun. Ada beberapa ide yang
nantinya akan kami telaah dan analisis, mana yang paling cocok dengan visi dan
misi kami bersama. Setidaknya ada lima ide bisnis yang muncul, yakni bisnis ice
cream, rak sepatu, kedai kopi, kuliner, dan es frutymambo. Karenanya makalah
ini kami susun sebagai bussines plan dari kelompok kami, kelompok 3, sebagai
suatu analisis, untuk memilih, bisnis mana yang poaling potensial untuk kami
kembangkan.
1.2.
Ide Ide, Inovasi, Kreativitas
Kreatif dan inovatif adalah
karakteristik personal yang terpatri kuat dalam diri seorang wirausaha sejati.
bisnis yang dilandasi upaya kreatif dan inovatif dari sang wirausaha biasanya
tidak dapat berkembang abadi. lingkungan bisnis yang dinamis menurut wirausaha
untuk selalu adaptif dan mencari terobosan terbaru. karakter cepat
berpuas diri dan cederung stagnan sama saja membawa bisnis ke arah kematian.
Menurut Zimmerer dkk (2009)
kreatifitas adalah kemampuan untuk megembangkan ide ide yang baru dan untuk
menemukan cara cara baru dalam melihat masalah dan peluang. Sedangkan Inovasi
adalah kemampuan untuk menenerapkan solusi kreatif masalah dalam peluang
untuk meningkatkan atau untuk memperkaya kehidupan orang-orang. Selanjutnya
Ted Levitt (dalam Zimmerer, 2009) menyatakan bahwa kreatifitas memikirkan
hal hal baru dan inovasi hal hal baru. jadi kreatif adalah sifat yang
selalu mecari cara cara baru dan inovatif adalah sifat yang menerapkan
solusi kreatif. Kreatif tapi tidak inovatif adalah mubazir karna
ide hanya sdebatas pemikiran tanpa ada nya realisasi.
Seperti yang saya sebutkan dalam
latar belakang, bahwa ada beberapa ide bisnis yang ditemukan oleh kelompok 3,
setidaknya ada lima ide bisnis yang muncul, yakni :
1.2.1. Ice
Cream “Mantan” (Niken Yolanda Karya Saputri)
Ice Cream “Mantan”
adalah salah satu produk kuliner yang sedang trend di media social. Setelah
adanya ice cream pot, atau ice cream didalam pot, kini muncul variant baru
yakni es cream kuburan. Dasarnya tidak ada yang berbeda, tetap ice cream biasa,
hanya bentuk dan cara penyajiannya yang berbeda. Ice cream ini dibentuk seperti
kuburan lengkap dengan nisan yang bertuliskan mantan.
Ice cream ini bisa
menjadi media untuk melupakan mantan, dari data yang kami dapatkan, konsumen
dari es krim ini, 80% adalah anak muda, dan 90% diantaranya adalah remaja
putri.
1.2.2. Rak
Sepatu (Shelly Olivia)
Dewasa ini, kebutuhan
akan fashion sudah menjadi kebutuhan pokok, bukan lagi menjadi kebutuhan primer
belaka. Apalagi untuk kaum perempuan. Untuk menunjang penampilan tidak hanya
pakaian yang berperan, namun juga sepatu ikut ambil andil. Karenanya sekarang
sudah mejadi hal yang lumrah bagi para wanita untuk memiliki sepatu lebih dari
satu pasang. Di UBM saja, dari beberapa teman yang kami tanyakan, satu orang
bisa memiliki paling sedikit 5 pasang sepatu.
Untuk menjawab
kebutuhan inilah, muncul ide untuk membuat rak sepatu, supaya sepatu sepatu
yang dimiliki dapat di manage dan di simpan dengan rapih. Bahan yang digunakan
juga bukan bahan biasa, muncul ide untuk menggunakan botol sisa minuman
cola.selain untuk meminimalisir sampah plastic, rak sepatu dari sisa botol cola
ini juga dapat member kesan berbeda bagi peggunanya.
1.2.3. Rumah
Makan Tradisional (Andre Sunyoto)
Industri kuliner adalah
salah satu industry yang tidak pernah mati. Banyaknya perusahaan yang bergerak
dibidang ini membuat salah satu ide yang mucul adalah ide restoran atau rumah
makan. Rumah makan yang disusulkan adalah rumah makan tradisional yang
menghadirkan makanan makanan tradisional dari berbagai daerah di Indonesia. Ide
ini akan membantu masyarakat daerah untuk memperkenalkan kulinernya.
1.2.4. Kedai
Kopi (Yoga Nur Satya)
Pada kenyataanya, Kopi
sudah bukan lagi menjadi sekedar minuman belaka, namun dalam perkembangannya
kopi juga sudah menjadi suatu gaya hidup masyarakat urban masa kini. Jika
dilihat lebih dalam, bisnis kopi adalah salah satu bisnis yang menguntungkan,
hal ini karena negara kita Indonesa adalah negara penghasil kopi terbesar
keempat setelah Brazil, Vietnam, dan Kamboja, dengan jumlah produksi kopi
mencapai angka 9,350,000.
Kopi Indonesia juga
terkenal dengan kualitasnya yang tinggi dan rasanya yang nikmat. Kopi kopi
Indonesia sering menjadi incaran pecinta kopi dunia. Didalam negeri saja,
konsumsi kopi tahun 2015 menurut data AEKI mencapai 280,000,000 kilogram dengan
presntasi 1,01 kilogram / kapita. Dengan dasar ini, ide membuat kedai kopi
muncul, tentunya untuk memajukan industry kopi, dan memeprkenalkan kopi
Indonesia pasa dunia.
1.2.5. Es
Frutymambo (Kristianto)
Gaya hidup yang kebarat
baratan juga mempengaruhi kehidupan orang Indonesia, dalam hal ini mencakup
makanan dan minuman. Dewasa ini masyarakat lebih sering mengkonsumsi makanan
cepat saji, atau yang dikenal dengan junk food. Sehingga dapat dulihat bahwa
gaya hidup sehat mulai terabaikan.
Selain itu, berbagai
makanan yang mengandung bahan bahan berbahaya sudah beredar di tengah
masyarakat. Mulai dari besar plastic, sampai bahkan mie berformalin. Banyak
dari para pengusaha curang dan mementingkan untung dibanding kesehatan
konsumen. Penggunaan pewarna tekstil dan beberapa zat kimia berbahaya mengancam
putra putri kita, bahkan diri kita sendiri.
Berangkat dari fenomena
tersebut, maka munculah ide bisnis untuk membuat suatu jajanan sehat bagi anak
anak, bahkan orang tua.
Es mambo adalah salah
satu jajanan tradisional yang sering di jajakan di sekolah sekolah, kami
menawarkan ide bisnis pembuatan es mambo menggunakan buah yang 100% aman dan
tidak mengandung bahan pengawet ataupun bahan berbahaya. Es ini juga baik untuk
konsumen yang sedang menjalankan program diet, karena low kalori dan
sehat.
1.3.
Informasi Pendukung
Dari kelima ide bisnis di atas kami
akan memilih satu yang akan kami jadikan bisnis. Mengacu kepada study kelayakan
bisnis, kami sadar bahwa dalam memulai bisnis, hal yang pertama yang harus
dipertimbangan dan harus dilihat adalah apakah pasar untuk produk kami tersedia
atau tidak, dan layak atau tidaknya bisnis tersebut dijalankan.
Karenanya, sebelum kami memutuskan
untuk memilih satu dari lima ide bisnis yang ada, kami melakukan beberapa metode
pengujian untuk mengetahui manakah produk dengan prospek terbaik.
1.3.1. Metode
Survey Pasar
Yang pertama kami menggunakan metode
kuantitatif menggunakan instrument berupa kuisionare. Menurut Kusumah (2011)
Kuisionare adalah suatu daftar pertanyaan tertulis yang diajukan kepada subjek
yang diteliti ( dalam hal ini konsumen ) untuk mengumpulkan informasi yang
dibutuhkan oleh peneliti.
Dalam penentuan jumlah sample yang
kami ambil, kami mengunakan teori dari Uma Sekaran ( 2006) yang menyatakan
bahwa sample yang baik adalah berkisar antara 30 – 500 orang responden.
Karenaya kami memutuskan untuk menggunakan 250 sample dengan objek masyarakat
lokal. Lokasi pengambilan responden acak, sesuai dengan domisili masing masing anggota kelompok kami.
Walaupun hasil dari survey yang
kami lakukan tidak akan menggambarkan kondisi pasar yang lengkap dan jelas,
namun dari hasil survey kami ini, kami sudah dapat melihat gambaran dari pasar
yang akan kami tuju. Kami penulis masih harus banyak belajar dan berlatih,
namun kami yakin gambaran pasar yang dihasilkan oleh survey kami ini cukup untuk
menjadi dasar dan alasan pemilihan usaha yang akan kami bangun.
Adapun indicator yang kami gunakan
untuk mengukur mana prodak yang potensial adalah :
1. Pengetahuan
Konsumen Akan Produk
2. Kemungkinan
Konsumen Membeli
Pertanyaan kuisionare yang kami
sebarkan bisa dilihat di halaman lampiran.
Dari survey yang kami lakukan
kepada 250 orang responden, berikut adalah hasilnya :
1.3.1.1. Penggolongan Responden
Dari 250 orang responden, kami
dapat menggolongkan mereka berdasarkan :
a. Usia
Range
Usia
|
Jumlah
|
Remaja
(13 – 19)
|
68
|
Dewasa
( 20 – 29)
|
141
|
Orang
Tua (30 – 49)
|
41
|
Lansia
(>50)
|
0
|
Dari
data diatas, dapat dilihat bahwa responden remaja (13 – 19) berjumlah 68 orang,
dewasa (20 – 29) 141 orang, Orang Tua (30 – 49) 41 orang, dan Lansia (>50)
Tidak Ada. Mayoritas responden kami adalah berusia 20 – 29 atau dalam kategori
dewasa.
b.
Pendidikan Terakhir
Range
Pendidikan
|
Jumlah
|
SD
|
2
|
SMP
|
8
|
SMA
|
173
|
S1
|
67
|
Dari data diatas dapat dilihat
bahwa responden dengan pendidikan terakhir SD sebanyak 2 orang, SMP sebanyak 8
orang, SMA sebanyak 173 orang, dan S1 Sebanyak 67 Orang. Mayoritas dari
responden kami memiliki pendidikan terakhir SMA.
c. Pekerjaan
Pekerjaan
|
Jumlah
|
Pelajar
/ Mahasiswa
|
177
|
PNS
|
12
|
Wiraswasta
|
36
|
Lain
Lain
|
25
|
Dari data diatas, dapat dilihat
bahwa responden kami yang adalah pelajar/mahasiswa ada sebanyak 177 responden,
PNS 12 orang responden, Wiraswasta 36 orang responden, Lain Lain 25 orang
responden. Mayoritas dari responden kami adalah pelajar dan mahasiswa.
1.3.1.2. Hasil Masing Masing Ide Bisnis
Demikian hasil dari jawaban
responden untuk ke lima ide bisnis :
a. Ice
Cream “Mantan”
-
29 responden sudah
pernah mencicipi ice cream “mantan”
sedangkan sisanya 221 orang menjawab tidak
-
10 responden menganggap
ice cream mantan adalah makanan yang sehat sedangkan sisanya 240 orang menjawab
tidak
-
129 responden ingin
membeli ice cream “mantan” sedangkan sisanya 121 menjawab tidak
-
135 responden ingin
menawarkan ice cream “mantan” pada keluarganya sedangkan sisanya 115 menjawab
tidak
Total
: 303 Jawaban Ya, 697 Jawaban Tidak,
Jumlah 1000 Jawaban
b. Rak
Sepatu Botol Bekas
-
64 responden sudah tau
tentang adanya rak sepatu dari botol plastic cola, sedangkan sisanya186
responden menjawab tidak
-
250 responden menjawab
bahwa rak sepatu dari botol plastic cola adalah suatu bentuk pelestarian
lingkungan, tidak ada yang menjawab tidak
-
145 responden tertarik
untuk membeli rak sepatu dari botol plastic cola, sedangkan sisanya 105
responden menjawab tidak
-
155 responden ingin
merekomendasikan rak sepatu dari botol cola kepada keluarga, sedangkan sisanya
95 responden menjawab tidak
Total
: 614 Jawaban Ya, 386 Jawaban Tidak, Jumlah 1000 Pertanyaan
c. Rumah
Makan Tradisional
-
156 responden sudah
pernah makan di restoran yang memiliki menu makanan tradisional, sedangkan
sisanya 94 responden menjawab tidak.
-
250 responden setuju
bahwa rumah makan tradisional adalah bentuk pelestarian budaya, tidak ada yang
menjawab tidak
-
245 responden ingin
mengunjungi rumah makan tradisional, sedangkan sisanya 5 responden menjawab
tidak
-
250 responden akan
merekomendasikan rumah makan tradisional
kepada keluarga, tidak ada yang menjawab tidak
Total
: 901 Jawaban Ya, 99 Jawaban Tidak, Jumlah 1000 Jawaban
d. Kedai
Kopi
-
250 responden sudah
pernah mencicipi kopi, tidak ada yang menjawab tidak
-
58 responden menjawab
kopi menyehatkan, sedangkan sisanya 192 responden menjawab tidak
-
78 responden menjawab
ingin membeli kopi, sedangkan sisanya 172 responden menjawab tidak
-
53 responden akan merekomendasikan
kopi kepada keluarganya, sedangkan sisanya 197 menjawab tidak
Total
: 439 Jawaban Ya, 561 Jawaban Tidak, Jumlah 1000 Jawaban
e.
Es Fruitymambo
-
225 responden sudah
pernah mencicipi es fruitymambo, sedangkan sisanya 25 responden menjawab tidak
-
250 responden menjawab
bahwa buah baik untuk kesehatan, tidak ada yang menjawab tidak
-
234 responden ingin
membeli es fruitymambo, sedangkan sisanya 16 responden menjawab tidak
-
244 responden akan
merekomendasikan es fruitymambo kepada keluarganya, sedangkan sisanya 6 orang
menjawab tidak
Total : 953
Jawaban Ya, 47 Jawaban Tidak, Total 1000 Jawaban
1.3.1.3.
Kesimpulan
Dari data yang kami dapatkan dapat
disimpulkan bahwa, dari kelima bisnis yang kami tawarkan kepada konsumen,
sambutan pasar yang paling baik ditunjukan untuk usaha es frutymambo, dimana
dari 250 responden yang kami tanya, sebagian besar sudah mengetahui tentang
produk kami beserta khasiatnya, 225 responden menyatakan tahu apa itu es
frutymambo, dan 250 responden menyatakan tahu bahwa mengkonsusmsi buah buahan
baik bagi kesehatan.
Dan tidak hanya itu, sebagian besar
responden pula menunjukan niat beli yang positif. 234 responden menyatakan tertarik untuk
membeli es fruty mambo, dan 244 responden berniat untuk merekomendasikan es
frutymambo untuk keluarganya.
Hasil dari survey yang kami lakukan
menggambarkan pasar untuk produk kami, bahwa jika es frutymambo yang kami
pilih, maka segmentasi produk tersebut adalah daerah sekitaran tempat tinggal
anggota kami, dengan target pelajar dan
mahasiswa.
1.3.2. Metode
Perbandingan
Untuk meyakinkan keputusan yang
akan kami ambil nanti benar, maka kami akan menggunakan melakukan satu metode
lagi, yakni metode perbandingan. Kami akan membandingkan antara kelima bisnis
kami ini, mana yang paling menguntungkan dan mudah dikembangkan. Penilaian ini kami lakukan dengan
membandingngkan enam indicator berikut yakni :
1. Biaya
Produksi,
2. Tempat
Usaha,
3. Tenaga
Kerja,
4. Modal,
5. Keahlian
Berikut
perbandingan dari masing masing indicator :
A. Biaya
Prosuksi
Ide Bisnis
|
Baiya Prosuksi
|
Es Cream “Mantan”
|
Rp. 500.000
|
Rak Sepatu
|
Rp. 150.000
|
Rumah Makan
Tradisional
|
Rp. 1.300.000
|
Kedai Kopi
|
Rp. 300.000
|
Es Fruitymambo
|
Rp. 431.000,-
|
B. Tempat
Ide Bisnis
|
Tempat
|
Es Cream “Mantan”
|
Harus Sewa Tempat
|
Rak Sepatu
|
Harus Sewa Tempat
|
Rumah Makan
Tradisional
|
Harus Sewa Tempat
|
Kedai Kopi
|
Harus Sewa Tempat
|
Es Fruitymambo
|
Tidak Perlu Sewa
Tempat
|
C. Tenaga
Kerja
Ide Bisnis
|
Tenaga Kerja
|
Es Cream “Mantan”
|
3 Karyawan
|
Rak Sepatu
|
1 Karyawan
|
Rumah Makan
Tradisional
|
5 Karyawan
|
Kedai Kopi
|
3 Karyawan
|
Es Fruitymambo
|
1 Karyawan
|
D. Modal
Ide Bisnis
|
Modal
|
Es Cream “Mantan”
|
Rp. 25.000.000,-
|
Rak Sepatu
|
Rp.300.000,-
|
Rumah Makan
Tradisional
|
Rp. 40.000.000,-
|
Kedai Kopi
|
Rp. 20.000.000,-
|
Es Fruitymambo
|
Rp. 1.500.000,-
|
E. Keahlian
Dalam Memproduksi
Ide Bisnis
|
Keahlian
|
Es Cream “Mantan”
|
Kurang
|
Rak Sepatu
|
Cukup
|
Rumah Makan
Tradisional
|
Cukup
|
Kedai Kopi
|
Cukup
|
Es Fruitymambo
|
Baik
|
Dari perbandingan diatas, dapat
dilihat bahwa hasil dari survey pasar disukung oleh hasil penilaian aspek
operasional. Es frutymambo, unggul karena memiliki biaya produksi yang rendah,
membutuhkan tenaga kerja yang sedikit, tidak membutuhkan tempat yang besar dan
khusus, dan juga kelompok kami memiliki skils atau kemampuan untuk memproduksi
es fruitymambo. Hal hal tersebut menguntungkan untuk kami calon pengusaha baru
untuk membuka suatu usaha.
Hasil dari data data yang kami
kumpulkan melalui dua metode yang kami gunakan ini, kami rasa sudah cukup untuk
mendasari keputusan pemilihan bisnis mana yang harus kami pilih untuk kami
kembangkan. Sehingga keputusan yang kami ambil tepat, dan bisa kami kembangkan
nantinya.
1.4.
Kriteria Dan Evaluasi Pemilihan Ide Bisnis
Setelah melalui proses study
kelayakan bisnis, lima ide bisnis kami kemudian memasuki tahap evalusi untuk
pada akhirnya kami memilih, satu ide yang akan kami realisasikan. Adapun
kriteria bisnis yang kami inginkan adalah : sesuai dengan visi dan misi kami,
memiliki pasar, mampu kami jalankan, dan tidak memiliki terlalu banyak pesaing.
1.4.1. Memiliki
Kontribusi Bagi Masyarakat
kami yakin, sebagai pengusaha,
bisnis bukan hanya semata mata bertujuan untuk profit semata, namun juga harus
memiliki tujuan untuk emngembangkan masyarakat. Banyak bisnis di Indionesia
yang hanya focus pada profit sehingga melupakan aspek kesehatan dan kesejahteraan
konsumen. Seiiring dengan visi dan misi kami, maka kami mematok kriteria bagi
bisnis yang akan kami pilih, harusnlah memiliki kontibusi terhadap kehidupan
masyarakat sekitar.
1.4.2. Dikehendaki
Pasar
Bisnis yang nantinya kami pilih,
haruslah yang terbaik berdasarkan hasil metode survey pasar dan hasil metode
perbandingan. Sehingga kami tau benar, bahwa prodak kami pilih dapat diterima
di pasar, dan disambut baik oleh konsumen. Karena kami sadar benar bahwa,
bisnis tidak akan berjalan tanpa pasar. Dan kehendak pasar haruslah dimasukan
sebagai salah satu kriteria penting dalam pengambilan keputusan, bisnis mana
yang akan kita jalankan.
1.4.3. Mampu Kami Jalankan
Jika kedua kriteria diatas sudah
terpenuhi, namun pada akhirnya kami kelompok 3 tidak mampu menjalankannya, maka
bisnis tersebut berpeluang besar untuk gagal. Kata mampu disini mencakup
beberapa aspek, diantaranya modal, lokasi, sumber daya, hingga batasan waktu.
Kami sebagai pemula tahu kekurangan kami, karenanya kami memasukan kriteria ini
kedalam proses evaluasi pemilihan bisnis.
1.4.4.
Pesaing
Pesaing
atau competitor sangatlah penting untuk kita lihat. Ada tidaknyakompetitor akan
mempengaruhi, minat beli dari masyarakat. Seperti yang saya jabarkan di
pendahuluan, bahwa competitor untuk bisnis online sangat banyak. Karenanya
untuk menghindari persaingan, kami akan memulai bisnis yang produknya tidak
banyak memiliki pesaing. Kami rasa, dari kelima ide bisnia kami yang muncul,
yang memiliki banyak competitor hanyalah bisnis kedai kopi saja, sisanya tidak
terlalu banyak, kalaupun ada, persaingan yang ada tidak terlalu ketat, sehingga
kami rasa, kami masih bisa lebih unggul.
Berdasarkan
kriteria yang kami tetapkan diatas, maka kelompok kami akan melakukan evaluasi
untuk mencocokan, kriteria yang tentukan dengan ide bisnis yang kami miliki.
Kami memberikan bobot 1 - 5 untuk menilai kecocokan antara ide bisnis kriteria
yang kami tetapkan. Demikian table penilayannya :
Ide Bisnis
|
K1
|
K2
|
K3
|
K4
|
Jumlah
|
Ice Cream “Mantan”
|
2
|
1
|
2
|
5
|
10
|
Rak Sepatu
|
5
|
3
|
4
|
5
|
17
|
Rumah Makan
Tradisional
|
5
|
4
|
1
|
5
|
15
|
Kedai Kopi
|
3
|
2
|
4
|
1
|
10
|
Es Frutymambo
|
5
|
5
|
5
|
5
|
20
|
Dari
table diatas, dapat dilihat bahwa, yang paling coock dengan kriteria yang kita
tetapkan adalah Es Frutymambo dengan total point 20, kemudian diurutan kedua
ada rak sepatu dengan total point 17, setelah itu ada rumah makan dengan total
point 15, dua posisi terbawah ditempati kedai kopi dengan total point 10 dan
Ice Cream “Mantan” dengan total point 10.
1.5.
Bisnis Yang Kami Pilih
Berdasarkan dari hasil evaluasi
yang kami lakukan, akan kesesuain ide bisnis dan kriteria yang kami tentukan,
maka kami sampai kepada suatu keputusan untuk memilih salah satu bisnis yang
akan kami realisasikan. Dapat dilihat dengan jelas, bahwa hasil dari evaluasi
yang kami lakukan menunjukan bahwa bisnis yang paling cocok adalah Es
Frutymambo.
Karenanya, dalam tugas Bussines Start Up
kali ini, kami memutuskan untuk memilih Es Frutymambo untuk kami realisasikan
menjadi bisnis kelompok kami. Tentunya dengan segala kekurangan dan
kelebihannya, yang lebih lanjut akan kami bahas di bab selanjutnya.
Bab II
Bussines Plan
2.1.
Ringkasan Eksekutif
2.1.1. Sejarah
Pendirian
Pada mata kuliah Bussines Start Up
yang kami tempuh di semester 7 ini, kami mendapatkan tugas besar untuk
membangun satu bisnis kreatif secara
berkelompok. Kelompok kami terdiri dari 8 orang, yakni :
1. Bryan
Christian
2. Andre
Sunyoto
3. Niken
Yolanda Karya Saputri
4. Selly
Olivia
5. Kristianto
6. Yoga
Nur Satya
7. Erwin
8. Adrian
Evan
Kami
memulai proses pengerjaan tugas ini dari awal bulan September 2015, namun baru bisa
terealisasikan pada awal bulan Oktober 2015. Kami memerlukan waktu yang cukup
panjang dalam proses penilaian ide ide bisnis sampai kepada pengambilan
keputusan bisnis mana yang kami pilih. Proses yang paling banyak memakan waktu
adalah proses survey pasar yang kami lakukan di 5 tempat sekaligus, yakni
Sunter, Kemayoran, Tanggerang, Lodan, Dan Kantin Kampus UBM.
Setelah
semua proses penilaian bisnis selesai, maka kami memutuskan untuk memilih satu
bisnis yang memiliki hasil evaluasi paling baik. Diakhir bulan Sepetember
akhirnya terpilih Es Frutymambo sebagai bisnis yang akan kami realisasikan.
Kami
memulai bisnis ini tepatnya hari Sabtu 3 Oktober 2015. Satu bulan sudah bisnis
ini kami jalani.
2.2.
Konsep Bisnis
Bisnis
yang kami jalankan, adalah bisnis kecil kecilan yang berbentuk Usaha Kecil Dan
Menengah (UKM), yang sudah satu bulan kami jalankan dengan swadaya bersama.
Kami memberdayakan seluruh anggota kelompok untuk ikut mengelolah bisnis ini
sesuai dengan kemampuan masing masing. Hal tersebut kami lakukan karena selain
untuk menghemat biaya perekrutan karyawan, kami juga bisa sekaligus
mengaplikasikan ilmu yang kami dapatkan dari kegiatan perkuliahan.
Secara
garis besar bisnis kami bergerak dibidang kuliner, atau lebih spesifiknya
jajanan. Kami menolak anggapan bahwa jajanan pinggiran di jaman modern ini
semuanya berbahaya bagi kesehatan. Bisnis kami ini akan membuktikan bahwa masih
ada jajanan bagi masyarakat yang sehat dan baik bagi pertumbuhan.
Es
futymambo adalah hasil olahan buah buahan segar, yang menggunakan 100% bahan
alami yang tidak membahayakan bagi kesehatan dan lingkungan. Kami membeli
langsung buah buahan dari petani yang terpercaya, dan mengolah sendiri Es ini
dengan bahan bahan yang sehat pula. Mulai dari bahan utama, hingga kemasan benar
benar kami perhatikan. Kemasan yang kami gunakan adalah plastic yang mudah
terurai danm plastic khusus yang ditujukan untuk membungkus makanan.
Es
ini juga dapat menjadi jawaban bagi para penderita diabetes dan konsumen yang
sedang diet, karena gula yang kami pakai adalah gula rendah kalori, bahkan
untuk beberapa variant rasa, kmai menggunakan madu sebagai pengganti gula.
Warna warni yang cantik dari produk kami dihasilkan bukan dari pewarna buatan,
namun berasal dari warna alami buah yang kami gunakan.
Untuk
pemasaran, kami menggunakan strategi marketing dengan system “titip”. Sistem
titip adalah. System dimana kami bekerjasama dengan warung warung dan kantin
sekolah untuk “menitipkan” produk kami untuk dijual, hal ini bukan hanya
menguntungkan bagi kami, tapi juga dapat
menguntungkan bagi pemilik warung yang kami “titipi”. Hal tersebut dikarenakan,
pemilik warung atau kantin, juga dapat mengambil untung dari hasil penjualan
produk kami, sehingga dapat menambah penghasilan dari warung mereka.
Selain
itu kami juga menggunakan media Internet, untuk memasarkan produk kami. Kami
membuat blog khusus, yang jika semua berjalan lancar akan mulai beroperasi
pertengahan bulan November nanti. Dalam blog ini kami bukan hanya akan
memasarkan produk kami, tapi kami juga akan mengedukasi masyarakat tentang
pentingnya mengkonsumsi buah bagi kesehatan. Kami juga akan memeprkenalkan buah
buahan lengkap dengan khasiat didalamnya.
Berbagai
cara kami lakukan untuk mewujudkan satu mimpi besar kami bersama, yakni
memeberi kontribusi bagi masyarakat luas. Dimana kami bukan hanya ingin mencari
keuntungan semata, namun secara bersamaan membangun masyarakat sekitar.
2.3.
Strategi Sumber Daya Manusia
Dalam setiap bisnis, baik kecil
maupun besar, sumber daya manusia harus tetap diberi tempat prioritas, hal ini
disebabkan karena, manusia adalah faktor produksi yang paling vital. . Ratnasari
(2013) mengemukakan bahwa organisasi dapat berjalan dengan baik jika memiliki
sumber daya manusia yang unggul, dan ditempatkan sesuai dengan keahliannya.
Kelompok dua bersyukur, karena kelompok
kami diberikan anggota yang memiliki keahlian yang beragam dan pengetahuan yang
beragam pula. Keberagaman ini menjadikan masing masing anggota kelompok ahli
dalam beberapa bidang. Seperti yang sudah saya jelaskan dalam struktur
organisasi, kami memberdayakan anggota kami sebagai pengelola bisnis ini.
2.3.1. Struktur Organisasi
Dalam bisnis ini, kami mendayakan semua
anggota kelompok untuk ikut bersama mengelola bisnis ini, demikian struktur
organisasi bisnis kami :
Bryan
Christian
General
Manager
|
Kristianto
Manager
Produksi Dan
Operasional
|
Andre
Sunyoto
Manager
Sumber Daya
Manusia
|
Niken Y.K
Saputri
Manager
Keuangan
|
Shelly
Olivia
Manager
Marketing
|
Yoga Nur
Satya
Ass. Manager
Produksi Dan Operasional
|
Adrian Evan
Ass. Manager
Marketing
|
2.3.2. Deskripsi
Pekerjaan
Demikian perincian
deskripsi pekerjaan dari 7 jabatan yang kami miliki.
No
|
Nama
|
Jabatan
|
Deskripsi
Pekerjaan
|
1
|
Bryan Christian
|
General Manager
|
1.
Merumuskan Strategi
2.
Melakukan pengawasan
dan evaluasi menyeluruh
3.
Memberikan jalan
keluar bagi masalah yang muncul
4.
Sebagai penangung
jawab atas bisnis yang dijalankan
|
2
|
Andre Sunyoto
|
Manager Sumber Daya Manusia
|
1.
Bertanggung jawab
dalam pembagian tugas dan pekerjaan
2.
Mengatur pembagian
keuntungan, dan penggajian karyawan
3.
Melaksanakan
rekrutmen dan seleksi jika diperlukan
|
3
|
Kristianto
|
Manager Produksi Dan Operasional
|
1.
Melaksanakan fungsi
purchasing, mulai dari pembelian bahan baku sampai kepada pemilihan pemasok
2.
Melakukan fungsi
penganggaran purchasing, sebagai data untuk penentuan harga
3.
Bertanggung jawab
dalam proses produksi dari input bahan baku, pengolahan, hingga menjadi
produk jadi.
4.
Memastikan kualitas
produk yang diproduksi
|
4
|
Niken Y.K. Saputri
|
Manager Keuangan
|
1.
Mencatat semua
kegiatan transaksi yang terjadi dalam satu hari.
2.
Menyimpan semua bukti
pembelian dan penjualan
3.
Bertindak sebagai
bendahara yang menyimpan dan mengelola keuangan.
4.
Memberikan
pertanggung jawaban laporan keuangan lengkap kepada GM.
|
5
|
Shelly Olivia
|
Manager Marketing
|
1.
Melaksanakan fungsi
penjualan melalui media online
2.
Melakukan kerja sama
dengan warung dan toko yang akan menjadi “titipan”
3.
Mencari tempat
“titipan” baru yang berpotensi dengan menggunakan riset pasar
|
6
|
Yoga Nur Satya
|
Ass.Manager Produksi Dan Operasional
|
1. Melaksanakan
fungsi distribusi mulai dari pemasok hingga bahan baku sampai ditempat
pengolahan
2. Melakukan
perawatan akan semua alat yang dimiliki.
3. Membantu
tugas dari manager produksi dan operasional
|
7
|
Adrian Evan
|
Ass.Manager Marketing
|
1.
Melaksanakan fungsi
promosi menggunakan media sosial
2.
Mengantarkan produk
ke warung atau toko yang menjadi “titipan”
3.
Membantu tugas dari
manager marketing
4.
Membawahi kurir jika
kurir sudah dibutuhkan.
|
2.3.3. Kompensasi
System kompensasi yang
akan kami berlakukan adalah, sitem bagi hasil. Dari tiap keuntungan bersih yang
kami miliki akan kami bagi. Untuk karyawan, karena sekarang kami belum memiliki
karyawan, kompensasi untuk karyawan akan kami putuskan nanti, menyesuaikan
dengan keadaan dan regulasi pemerintah tentunya.
2.3.4. Staffing Forcast
Siklus produksi kami
adalah 3 kali dalam satu minggu. Sekali produksi kami dapat menghasilkan 480
buah es untuk dijual dalam 2 hari. Es yang kami produksi terdiri masing masing 80 buah/ varian rasa. Kami memproduksi es tersebut secara swadaya,
dengan tenaga yang perlukan sebanyak 8 orang, dengan rincian 1 orang
memproduksi 60 buah.
Berdasarkan data
tersebut, maka dapat dilihat bahwa rasio dari tenaga kerja kami adalah 1 : 60.
Selama enam bulan pertama, kami belum akan meningkatkan produksi karena pada
enam bulan pertama kami focus pada promosi dan perkenalan produk.
Namun kami menargetkan,
enam bulan berikutnya, kami akan memperluas pasar kami, dari yang sebelumnya 4
tempat “titipan” menjadi 8 tempat “titipan”
lagi, termasuk dengan aktifasi blog online. Karenanya maka jumlah produksi
harus ditambah . Nantinya jumlah produksi ditargetkan akan meningkat 2 kali
lipat, dari 480 menjadi 960 buah/ produksi. Menyesuaikan dengan jumlah produksi,
kami harus menambah karyawan yang akan kami pekerjakan.
Dengan ratio 1 : 60 sebagai
berikut :
Produksi 480 buah = 480
/ 60 = 8 Pekerja
Produksi 960 buah = 960
/ 60 = 16 Pekerja
Demikian peramalan
tenaga kerja yang kami butuhkan
2.4.
Strategi Operasional Dan Produksi
Manajemen produksi dan operasi
merupakan kegiatan untuk mengatur dan mengkordinasikan penggunaan sumber-sumber
daya yang berupa sumber daya manusia, sumber daya alat dan sumber daya dana
serta bahan, secara efektif dan efisien, untuk menciptakan dan menambah
kegunaan (utility) sesuatu barang atau jasa.
Dari uraian di atas, dapatlah
dinyatakan bahwa manajemen produksi dan operasi merupakan proses pencapaian dan
pengutilisasian sumber-sumber daya untuk memproduksi atau menghasilkan
barang-barang atau jasa-jasa yang berguna sebagai usaha untuk mencapai tujuan
dan sasaran organisasi.
Kegiatan Operasional dan Produksi
didalam suatu perusahaan haruslah diperhatikan secara khusus, karena dalam
kedua kegiatan ini, produk yang akan dijual dibuat. Ada beberapa hal yang harus
menjadi perhatian didalam kedua kegiatan ini, yakni : Bahan Baku dan Pemasok,
Proses Produksi, Penganggaran Pembelian Dan Manajemen Mutu.
2.4.1. Bahan Baku Dan Pemasok
Dalam
pemilihan bahan baku, kelompok kami memiliki pemasok yang terpercaya, dan sudah
terbukti kualitasnya. Pemasok yang sama juga sudah digunakan oleh salah seorang
anggota kelompok kami, dalam menjalankan usaha buah potongnya selama ini. Kami
menjalin hubungan baik dengan pemasok, sehingga tiap pembelian kami bisa
mendapatkan diskon atau potongan harga.
Buah
buahan yang kami beli adalah buah buahan segar yang tidak melalui proses
penyimpanan terlalu lama, sehingga kualitasnya tetap terjaga. Bahan baku yang
kami beli adalah buah buahan yang akan kami jadikan es frutymambo, yakni :
1. Buah
Alpukat
2. Buah
Melon
3. Buah
Semangka
4. Buah
Jeruk
5. Buah
Sirsak
6. Buah
Naga
7. Buah
Kedondong
8. Buah
Lemon
9. Buah
Pisang
10. Buah
Durian
Untuk
bahan bahan pelengkap lainya, seperti gula, susu, dan kemasan, kami memebelinya
dari supermarket.
2.4.2. Produksi
Dalam
satu minggu, kami memproduksi es frutymambo 3 kali. ( Cara produksi kami akan
dijelaskan melalui video ). Semua bahan yang kami gunakan 100% sehat tanpa
bahan pengawet, pewarna, dan perasa tambahan. Bahkan dalam penambahan gula,
kami menggunakann gula rendah kalori bahkan untuk beberapa variant rasa kami
tidak menggunakan gula.
2.4.3. Perawatan Alat Dan Mesin
Kami memiliki beberapa alat dan
mesin yang gunakan dalam kegiatan produksi, yakni :
1. 2
Buah Blander
2. 4
Buah Ice Box
Dan beberapa alat tambahan seperti
baskom air, nampan dan sebaginya. Kami menggunakan dapur toko salah satu
anggota kelompok kami untuk produksi, demikian juga dengan frezer dan beberapa
alat pendukung lainya, tentunya dengan biaya tambahan untuk membayar listrik
tiap bulannya.
Demikian adalah perincian harga
dari mesin dan alat yang kami miliki :
Purchase Item
|
Harga / Item
|
Kuantitas
|
Harga Total
|
1. Blender
2. Ice
Box
|
Rp.250.000,-
Rp. 100.000,-
|
2 Buah
4 Kg
|
Rp.500.000,-
Rp. 400.000,-
|
Total
|
Rp. 900.000,-
|
2.4.3. Penganggaran
Berikut
adalah perincian pembelian bahan baku
untuk keperluan 1 kali produksi dengan output 80 Pcs / Variant atau 480
Pcs keseluruhan.
Purchase Item
|
Harga / Item
|
Kuantitas
|
Harga Total
|
1. Buah
Mangga
2. Buah
Melon
3. Buah
Sirsak
4. Buah
Kedongdong
5. Buah
Alpukat
6. Buah
Semangka
|
Rp.12.000,-
Rp. 9.000,-
Rp. 7.000,-
Rp. 4.000,-
Rp. 17.000,-
Rp. 5.000,-
|
4 Kg
4 Kg
2 Kg
2 Kg
4 Kg
4 Kg
|
Rp.48.000,-
Rp. 36.000,-
Rp. 28.000,-
Rp. 18.000,-
Rp. 48.000,-
Rp. 20.000,-
|
Total
|
20 Kg
|
Rp. 198.000,-
|
|
**Ada
beberapa item yang tidak kami publish
|
Demikian
perincian bahan pelengkap dalam satu kali produksi :
Purchase Item
|
Harga / Item
|
Kuantitas
|
Harga Total
|
1. Gula
Rendah Kalori
2. Susu
3. Air
4. Plastik
Makanan
|
Rp.14.000,-
Rp. 9.500,-
Rp. 15.000,-
Rp. 6.000,-
|
4 Kg
8 Kaleng
1 Galon
1 Pack
|
Rp.56.000,-
Rp. 76.000,-
Rp.15.000,-
Rp. 6.000,-
|
Total
|
Rp.153.000,-
|
Dalam
satu kali produksi, kami menghasilkan 480 Pcs untuk dijual selama 2 hari. Maka
dapat dilihat bahwa, dalam satu kali produksi kami mengeluarkan biaya sebesar
Rp. 351.000,-
2.4.5. Manajemen Mutu
Mutu
adalah faktor yang sangat penting untuk menjamin kepuasan konsemen. Manajemen mutu dapat dianggap
memiliki tiga komponen utama: pengendalian mutu, jaminan mutu dan
perbaikan mutu. Manajemen mutu berfokus tidak hanya pada mutu produk, namun
juga cara untuk mencapainya. Manajemen mutu menggunakan jaminan mutu dan
pengendalian terhadap proses dan produk untuk mencapai mutu secara lebih
konsisten.
Untuk
menjamin mutu dari produk kami, maka selain bahan baku yang kami gunakan harus
baik, cara pembuatannya juga diperhatikan, harus oleh orang yang benar benar
menguasai caranya. Dalam kelompok kami, kami mengangkat seorang manajer
produksi dan operasional, yang bertanggung jawab atas kegiatan produksi.
Beliaulah yang bertindak sebagai “chef” dalam proses produksi.
Untuk
menjamin bahwa mutu dari produk kami memuaskan konsumen, maka kami memelukan
feedback langsung dari konsumen. Kami
tidak dapat menemui konsumen secara langsung, karena system kami adalah system
“titip” Karenanya kami mengembangkan media internet memanfaatkan blog yang
selain kami gunakan sebagai media pemasaran, jiga kami gunakan sebagai media
layanan konsumen.
2.5.
Strategi Keuangan
Manajemen
keuangan dalam berwirausaha tentu sedikit berbeda dari manajemen keuangan
pribadi. Dalam situasi ini, seorang wirausahawan dituntut untuk lebih bijak dan
disiplin mengelola cash flow-nya. Dan
yang terpenting, dia harus mampu memisahkan keuangan usaha dengan keuangan
pribadinya.
Kami sadar akan pentingnya komponen
ini, karena hanya dengan pengelolaan keuangan yang baik saja, bisnis dapat
berkembang. Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam bagian ini,
yakni : Penentuan Harga, Laporan Keuangan Dan Break Even.
2.5.1. Penentuan Harga
Harga adalah salah satu dari empat
bauran pemasaran, jadi sebelum kita dapat memesarkan produk kita, kita harus
menentukan terlebih dahulu harga dari produk kita. Ada tiga metode penetapan
harga, yakni berdasarkan biaya, berdasarkan persaingan, dan berdasarkan tujuan
khusus. Kelompok kami menggunakan metode berdasarkan biaya untuk menetapkan
harga.
Demikian perhitungannya :
Rumus : Biaya Bahan Baku + Biaya
Bahan Pelengkap + Margin Yang Diinginkan
Dari data yang diberikan manager
produksi dan operasional kita dapat melihat dengan jelas berapa biaya produksi
kita / item dalam satu kali produksi, maka berdasarkan data tersebut, kami
menentukan harga untuk produk kami sebagai berikut :
Variant
Rasa
|
Bahan
Baku
|
Pelengkap
|
Total
Biaya Produksi
|
Biaya
Produksi / 80 Pcs
|
Margin
50 %
|
Harga
Jual
|
1.
Mangga
2.
Melon
3.
Sirsak
4.
Kedongdong
5.
Alpukat
6.
Semangka
|
Rp.48.000,-
Rp.36.000,-
Rp. 28.000,-
Rp. 18.000,-
Rp. 48.000,-
Rp. 20.000,-
|
Rp.25.500,-
Rp.25.500,-
Rp.25.500,-
Rp.25.500,-
Rp.25.500,-
Rp.25.500,-
|
Rp. 73.500,-
Rp. 61.500,-
Rp. 53.500,-
Rp. 43.500,-
Rp. 73.500-
Rp. 45.500,-
|
Rp.1.000,-
Rp.8.00,-
Rp.7.00,-
Rp. 6.00,-
Rp. 1.000,-
Rp. 6.00,-
|
Rp. 500,-
Rp. 400,-
Rp. 350,-
Rp. 300,-
Rp. 500
Rp. 3.00,-
|
Rp. 1.500
Rp. 1.200
Rp. 1.100
Rp. 9.00
Rp. 1.500
Rp. 9.00
|
Dari
table diatas dapat dilihat, kami unggul dari segi harga, walaupun margin yang
kami tentukan mencapai 50 % harga yang kami tawarkan tetap saja murah.
2.5.2. Laporan Keuangan
Laporan keuangan perusahaan
merupakan suatu informasi akuntansi yang paling penting,karena melalui laporan
keuangan dapat dilihat kondisi keuangan juga hasil kinerja
perusahaan yang bersangkutan. Selain itu,juga sebagai sumber informasi bagi
pihak intern(seperti pemilik perusahaan,manajer)dan pihak eksternal
(kreditur,investor,pemerintah dan masyarakat). Pihak internal perusahaan
membutuhkan laporan keuangan untuk menilai kinerja manajemen sehingga dapat
mengambil keputusan bagi masa depan perusahaan. Sedangkan pihak eksternal
perusahaan merupakan seluruh pihak yang memiliki kepentingan dengan perusahaan
yang bersangkutan,namun tidak memiliki wewenang untuk mengelola perusahaan.
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia
(IAI) (2007, hal 7) : ” Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan
keuangan. Laporan keungan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba
rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang disajikan dalam berbagai cara
misalnya laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain
serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.”
Sebelum kita dapat menyusun laporan
keuangan, kita harus menggolongkan transaksi kita kedalam sebuah jurnal, yang
biasanya disebut jurnal umum kemudian mempostingnya ke buku besar, sebelum pada
akhirnya ditarik sebuah laporan keuangan.
General Journal Frutymambo
Oktober 2015
Tanggal
|
Transaksi
|
Debit
|
Kredit
|
Keterangan
|
01
|
Cash
Capital Ordinary
|
Rp.1.500.000,-
|
Rp.1.500.000,-
|
|
01
|
Equipment
Cash
|
Rp. 900.000,-
|
Rp. 900.000,-
|
1. 2 Blender
2. 4 Ice Box
|
03,
06, 08,
|
Production Expense
Cash
|
Rp.1.053.000,-
|
Rp.1.053.000,-
|
1st
Week
|
05
– 10
|
Cash
Sales Revenue
|
Rp. 1.704.000,-
|
Rp. 1.704.000,-
|
|
10,
13, 15,
|
Production Expense
Cash
|
Rp.1.053.000,-
|
Rp.1.053.000,-
|
2nd
Week
|
12
– 17
|
Cash
Sales Revenue
|
Rp. 1.704.000,-
|
Rp. 1.704.000,-
|
|
17,
20, 22,
|
Production Expense
Cash
|
Rp.1.053.000,-
|
Rp.1.053.000,-
|
3rd
Week
|
19
– 24
|
Cash
Sales Revenue
|
Rp. 1.704.000,-
|
Rp. 1.704.000,-
|
|
24,
27, 29
|
Production Expense
Cash
|
Rp.1.053.000,-
|
Rp.1.053.000,-
|
4th
Week
|
26
– 31
|
Cash
Sales Revenue
|
Rp. 1.704.000,-
|
Rp. 1.704.000,-
|
|
31
|
Utility Expense
Cash
|
Rp.300.000,-
|
Rp.300.000,-
|
1. Listrik
2. Tempat
|
31
|
Depretiation Expense
Accumulated Depretiation
|
Rp.76.000,-
|
Rp.76.000,-
|
Blender
|
Rp.13.804.000
|
Rp.13.804.000
|
Balance
|
Ledger
Fruitymambo
Oktober
2015
Cash
(101)
|
|||
Debit
|
Kredit
|
||
01
|
Rp. 1.500.000,
|
01
|
Rp.900.000
|
05
– 10
|
Rp. 1.704.000,
|
03,
06, 08,
|
Rp.1.053.000,
|
12
– 17
|
Rp. 1.704.000,
|
10,
13, 15,
|
Rp.1.053.000,
|
19
– 24
|
Rp. 1.704.000,
|
17,
20, 22,
|
Rp.1.053.000,
|
26
– 31
|
Rp. 1.704.000,
|
24,
27, 29
|
Rp.1.053.000,
|
31
|
Rp.300.000
|
||
Rp.2.904.000,-
|
Equipment
(157)
|
|||
Debit
|
Kredit
|
||
01
|
Rp.900.000,
|
||
Rp.900.000,-
|
Accumulated
Depretiation (158)
|
|||
Debit
|
Kredit
|
||
31
|
Rp.76.000,-
|
||
Rp.76.000,-
|
Capital
Ordinary (311)
|
|||
Debit
|
Kredit
|
||
01
|
Rp.1.500.000,-
|
||
Rp.1.500.000,-
|
Sales
Revenue (400)
|
|||
Debit
|
Kredit
|
||
05
– 10
|
Rp. 1.704.000,
|
||
12
– 17
|
Rp. 1.704.000,
|
||
19
– 24
|
Rp. 1.704.000,
|
||
26
– 31
|
Rp. 1.704.000,
|
||
Rp.6.816.000,-
|
Production
Expens (700)
|
|||
Debit
|
Kredit
|
||
03,
06, 08
|
Rp.1.053.000,
|
||
10,
13, 15,
|
Rp.1.053.000,
|
||
17,
20, 22,
|
Rp.1.053.000,
|
||
24,
27, 29
|
Rp.1.053.000,
|
||
Rp.4.212.000,-
|
Depretiation Expense (711)
|
|||
Debit
|
Kredit
|
||
31
|
Rp.42.000,-
|
||
31
|
Rp.34.000,-
|
||
Rp.76.000,-
|
Utulities Expense (732)
|
|||
Debit
|
Kredit
|
||
31
|
Rp.300.000,-
|
||
Rp.300.000,-
|
Trial Balance Fruitymambo
Oktober 2015
Account
|
Ref
|
Debit
|
Kredit
|
Cash
|
101
|
Rp.2.904.000,-
|
|
Equipment
|
157
|
Rp.900.000,-
|
|
Accumulated Depretiation
|
158
|
Rp.76.000,-
|
|
Capital Ordinary
|
311
|
Rp.1.500.000,-
|
|
Sales Revenue
|
400
|
Rp.6.816.000,-
|
|
Production Expense
|
700
|
Rp.4.212.000,-
|
|
Depretiation Expense
|
711
|
Rp.76.000,-
|
|
Utilities Expense
|
732
|
Rp.300.000,-
|
|
Rp.8.392.000,
|
Rp.8.392.000,
|
Financial
Statement
Income Statement
Account
|
||
Sales Revenue
|
Rp.6.816.000,-
|
|
Expense
|
||
Production Expense
|
Rp.4.212.000,-
|
|
Depretiation Expense
|
Rp.76.000,-
|
|
Utilities Expense
|
Rp.300.000,-
|
|
Total Expense
|
Rp.
4.588.000,-
|
|
Rp.
2.228.000,-
(Net
Income)
|
Retained Earning
Statement
Account
|
|
Retained Earning
September
|
Rp.
0,-
|
Net Income
|
Rp.
2.228.000,-
Rp.
2.228.000,-
|
( Retained Earnings November )
|
2.5.3. Break Even Point
Break Event Point adalah titik
impas, di hitung menggunakan rumus BEP sebagai berikut
BEP = Fc : ( P – Vc/ Unit )
Dimana Fc adalah Fix Cost, P adalah
Harga, dan VC adalah Variabel Cost, maka berdasarkan rumus tersebut, BEP dari
bisnis kami dapat digitung sebagai berikut :
FC
|
Biaya
Utility
Biaya
Depresiasi
|
Rp.300.000,-
Rp.76.000
|
VC
|
Biaya
Bahan Baku Total
|
Rp.351.000,-
|
Biaya
Bahan Baku Perunit
|
Rp.800,-
|
|
P
|
Harga
Kami Rata Ratakan
|
Rp.
1.200,-
|
Maka BEP dapat dihitung sebagai
berikut :
BEP = FC : (P-VC/Unit)
|
Rp.300.000 : (Rp.1.200
– Rp.800)
|
BEP = FC : (P-VC/Unit)
|
Rp.300.000 : Rp.220,-
|
BEP = FC : (P-VC/Unit)
|
1.363 Pcs
|
Dari perhitungan diatas, maka dapat
diketahui, bahwa break even point akan tercapai saat kita dapat menjual 1363
Pcs. Sedangkan bisnis kami dalam satu minggu bisa menjual hingga 1.440 Pcs.
2.6.
Strategi Pemasaran
Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian
bertumbuh menjadi keinginan manusia. Contohnya, seorang manusia membutuhkan air dalam memenuhi kebutuhan dahaganya.
Jika ada segelas air maka kebutuhan dahaganya akan terpenuhi. Namun manusia
tidak hanya ingin memenuhi kebutuhannya namun juga ingin memenuhi keinginannya
yaitu misalnya segelas air merekAqua yang bersih dan mudah dibawa. Maka
manusia ini memilih Aqua botol yang sesuai dengan kebutuhan dalam
dahaga dan sesuai dengan keinginannya yang juga mudah dibawa.
Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang
menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan
harga (price), pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion).
Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki
pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat
tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen
yang dituju.
Dalam bagian ini, kami akan
menjabarkan konsep pemasaran dan strategi pemasaran yang kami punya, mulai dari
Strategic Generic Porter, STP, Marketing Mix, Dan Analisis SWOT. Demikian
penjelasannya.
2.6.1. Strategic Generik Porter
Michael
Porter mengemukakan bahwa ada tiga strategi yang dapat digunakan dalam
menjalankan bisnis, yakni Cost Leadership, atau perusahaan berusaha untuk mencapai kemampuan biaya
produksi dan distribusi yang paling rendah, sehingga dapat memberikan harga
produk yang lebih rendah dari pesaing dan memenangkan persaingan dalam pangsa
pasar yang besar.
Diffrensiasi, atau perusahaan
lebih memusatkan pada usahanya dalam menciptakan ciri produk yang khas serta
dalam program pemasaran. Dan Fokus, adalah perusahaan memusatkan usahanya untuk
melayani sebagian kecil segmen pasar dan tidak melayani pasar secara luas.
Dalam menjalankan bisnis,
kelompok kami menggunakan strategi Cost Leadership. Karena biaya produksi kami
yang rendah, membuat harga yang kami tetapkan juga rendah, sehingga kami dapat
bersaing dari segi harga. Kami menawarkan produk sehat dan berkualitas, namun
dengan harga murah dan sangat terjangkau.
2.6.2. Segmentation, Targeting,
Positioning
Segmentation adalah kegiatan
membagi suatu pasar menjadi
kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan,
karakteristik, atau perilaku yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau
bauran pemasaran yang berbeda. Targeting adalah proses mengevaluasi setiap daya
tarik segmen kemudian memilih satu atau lebih karakteristik untuk
dilayani. Sedangkan Positioning adalah tindakan perusahaan untuk merancang
produk dan bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu diingatan
konsumen.
2.6.2.1. Segmentation
Dalam survey pasar yang kami
lakukan, kami sudah mengsegmentasi pasar yang akan kami tuju, berdasarkan usia,
pekerjaan, dan pendidikan terakhir. Hasil akhirnya adalah, pasar kami yang
paling berpotensi adalah konsumen dengan usia Remaja (13-19), dan konsumen
dengan usia Dewasa (20-29), dengan pekerjaan Pelajar dan Mahasiswa.
2.6.2.2. Targeting
Berdasarkan segmentasi atau
penggolongan diatas, maka kelompok kami menetapkan target untuk bisnis kami,
adalah pelajar dan mahasiawa, dengan rage usia 13 – 29 tahun. Dengan
ditentukannya target pemasaran tersebut, kami dapat dengan mudah menentukan
dimana nantinya kami akan menjual produk kami.
2.6.2.3. Positioning
Bagaimana cara kami mengambil
posisi dihati konsumen ?. kami menyediakan costumer care yang nantinya dapat di
akses di halaman blog kami. Didalam blog tersebut, kami tidak hanya menjual
produk, namun juga dapat mengedukasi pengunjung, akan penting dan sehatnya
mengkonsusmsi buah.
2.6.3. Marketing Mix
Marketing Mix atau bauran
pemasaran, terdiri dari 4P untuk perusahaan dagang, dan 7P untuk perusahaan
jasa. Demikian penjelasan 4P dalam bisnis kami
2.6.3.1. Produk
Seperti yang sudah dijelaskan
dalam beberapa bagian diatas, produk yang kami tawarkan adalah es fruitymambo,
es fruitymambo ini adalah produk olahan buah, yang tidak menggunakan bahan
pengawet, bahan pewarna, dan bahan bahan yang membahayakan bagi tubuh. Kami
juga menggunakan gula rendah kalori, bahkan dalam beberapa variant gula kami
ganti dengan madu, atau bahkan tidak kami tambahkan karena rasa dasar buah
tersebut sudah manis.
Produk kami kami buat dalam
banyak variant rasa, dengan warna yang beragam pula sehingga akan menarik
perhatian dari target pasar kami.
2.6.3.2. Price
Penjelasan detail penentuan
hargapun sudah dijelakan dalam bagian keuangan, intinya adalah, harga yang kami
tentukan adalah harga yang terjangkau. Untuk mendukung strategi bisnis kami,
maka kami harus memberikan harga yang murah pada konsumen, hal ini juga sejalan
dengan target pasar kami yakni remaja dan dewasa, dengan pekerjaan pelajar dan
mahasiswa, yang memiliki keuangan yang terbatas.
2.6.3.3. Place
Untuk tempat, kami menggunakan
dua system, yakni system “titip” dan sisitim online menggunakan blog internet,
kedua sistim ini tidak memerlukan temat khusus untuk berjualan, sehingga
menghemat biaya sewa tempat.
a. Sistim
“Titip”
Sitim ini adalah sistim dimana
kami bekerja sama dengan beberapa pemilik warung dan kantin sekolah untuk
“menitipkan” produk kita. Jika pemilik warung setuju, maka tiap pagi dari hari
senin – sabtu, dengan menggunakan ice box kami akan mengantarkan 60 pcs es
dengan 6 variant rasa, dan mengambilnya saat malam, atau saat toko akan tutup.
Kami mengijinkan pemilik warung untuk mengambil untung Rp.1.000 dari tiap
produk kami yang laku terjual, contohnya kami menjual es rasa mangga Rp.1.500,-
kami mempersilahkan pemilik warung menaikan harga menjadi Rp.2.500,-. Dengan
cara ini, kami dapat memebrikan retribusi bagi pemilik warung.
Dalam satu bulan pertama, kami
sudah memiliki 4 mitra “titipan” yakni :
1. Warung
Buah Krist di Jalan Kepu, Kemayoran
2. Kantin
TK Kasih Ananda, Sunter
3. Warung
Ibu Salma di Jalan Lodan Dalam, Ancol
4. Warung
Ibu Ani Pasar Kemayoran
b. Sistim
Online
Selain system “titip”, dibulan
November ini, kami juga akan launching system baru yakni system online. Kami
menggunakan fasilitas free blog, dari wordpress.com untuk membangun sebuah blog
online. Blog online ini penting, karena selain kami gunakan sebagai media
pemasaran, blog ini juga kami gunakan sebagai media interaksi dengan pelanggan.
System “titip” yang kami gunakan tidak memungkinkan kami bertemu langsung
dengan pelanggan, kareannya blog ini akan menjembatani kami dengan pelanggan.
Kami juga akan menerima pesanan
lewat blog online ini, namun hanya pesanan untuk acara khusus seperti ulang
tahun, dll dengan minimal order 100 pcs.
2.6.3.4. Promotion
Kami memberikan promosi berupa
potongan harga jika pemesanan diatas 100 pcs. Kamipun menyertakan beberapa
program promosi yang dapat diakses di blog kami. Kami juga melakukan promosi
dengan memanfaatkan media social pribadi yang kami miliki.
2.6.4. Analisis SWOT
Analisa
SWOT adalah salah satu bagian vital dalam usaha, karena dengan menggunakan
analisa swot, kita dapat tau, apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan kita,
juga apa yang menjadi peluang serta ancaman.
2.6.4.1.
Strength (Kekuatan)
Kekuatan
bisnis kami terlatak pada harga dan kualitas produk yang kami miliki. Kami
menawarkan jajan sehat tanpa bahan pengawet dan tanpa bahan kimia berbahaya,
yang terbuat dari 100% buah alami sehingga baik bagi kesehatan. Dan harga yang
kami tawarkan juga sangat terjangkau, tidak memeras kantong.
2.6.4.2.
Weeknes (Kelemahan)
Bisnis
kami adalah bisnis musiman. Seperti yang kita tahu, Indonesia memiliki 2 musim.
Mungkin produk kami akan laku keras saat musim kemarau, namun pasti
penjualannya akan turun drastis saat masim hujuan. Selain itu, kami juga
memiliki kelemahan lainnya,karena kami tidak menggunakan bahan pengawet, maka
dapat dipastikan, produk kami tidak akan bertahan terlalu lama, jika tidak
dimasukan kedalam frezzer.Untuk mengatasai kelemahan tersebut kami sudah menyediakan
plan B, saat musim hujan tiba, kami akan beralih menjual buah saja secara
online.
2.6.4.3.
Oportunity (Peluang)
Peluang
kami sangatlah besar, karena minimnya jajanan sehat, orang tua kadang tidak
lagi memperbolehkan anak anaknya untuk jajan diluar. Namun kami menawarkan
produk yang sehat, dengan kualitas yang terjamin, sehingga dapat menjawab
masasalah yang dialami oleh kebanyakan orang tua. Kurangya jajanan sehat,
menjadi peluang bisnis yang menjanjikan.
2.6.4.4.
Threats (Ancaman)
Ancaman
yang kami hadapi, berasal dari bisnis yang menggunakan bahan baku yang sama,
yakni buah.di kota seperti Jakarta, sudah banyak penjual olahan buah, mulai
dari buah potong, sop buah, bahkan sampai kepada keripik. kami berusaha untuk
menghadirkan cara baru dalam mnegolah dan menikmati sehatnya buah.
Demikian semua
aspek penting yang kami bahas dalam makalah bussines plan kami. Semoga dengan
bantuan anda, dan ilmu yang kami dapatkan dibangku perkuliahan, dapat membuat
bisnis kami ini makin besar, dan tumbuh dengan pesat.
KUISIONARE BUSSINES PLAN
Visi Dan Misi
“Membangun
sebuah bisnis yang menyehatkan konsumen”
Bapak / Ibu responden, kami
meminta bantuan anda untuk mengisi kuisionare riset pasar yang nantinya akan
kami gunakan sebagai dasar untuk membangun usaha kami. Kami memiliki 5 ide
bisnis yang akan kami ajukan pada anda untuk anda pilih, mana yang sesuai dengan
keinginan anda. Atas partisipasinya kami ucapkan terima kasih.
Nama
:
Usia
:
Pendidikan
Terakhir :
Pekerjaan
:
Anda diminta untuk menjawap
pertanyaan pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda (X) pada kolom yang
sudah disediakan. Dengan keterangan kolom sebagai berikut :
No
|
Pertanyaan
|
Ya
|
Tidak
|
1
|
Es Krim “Mantan”
|
||
1.
Saya sudah mencicipi es
krim “mantan”
|
|||
2.
Es krim “mantan” adalah
salah satu makanan sehat
|
|||
3.
Saya tertarik untuk
membeli es krim “mantan”
|
|||
4.
Saya akan menawarkan es
krim “mantan” pada keluarga saya (orang tua, anak, saudara)
|
|||
2
|
Rak Sepatu Plastik Daur Ulang Dari Botol Cola
|
||
1.
Saya tahu tentang rak
sepatu dari botol cola bekas
|
|||
2.
Rak sepatu daur ulang
adalah suatu produk pelestarian lingkungan
|
|||
3.
Saya tertarik untuk membeli
dan menggunakan rak sepatu plastic
|
|||
4.
Saya akan menawarkan rak sepatu plastic pada
keluarga saya ( orang tua, anak, saudara )
|
|||
3
|
Rumah Makan Tradisional
|
||
1.
Saya pernah berkunjung ke
rumah makan dengan menu makanan tradisional
|
|||
2.
Rumah makan tradisioanl
adalah bentuk pelestarian budaya
|
|||
3.
Saya tertarik untuk
mengunjungi rumah makan tradisional
|
|||
4.
Saya akan
merekomendasikan rumah makan tradisional kepada keluarga (orang tua, anak,
saudara)
|
|||
4
|
Kedai Kopi
|
||
1.
Saya pernah mencicipi
kopi
|
|||
2.
Kopi menyehatkan
|
|||
3.
Saya tertarik untuk
membeli kopi
|
|||
4.
Saya akan menawarkan kopi
kepada keluarga saya (orang tua, anak, saudara )
|
|||
5
|
Es Fruitymambo
|
||
1.
Saya tahu tentang es
fruitymambo dan pernah mencicipinya
|
|||
2.
Es frutymambo baik untuk
kesehatan
|
|||
3.
Saya tertarik untuk
membeli es fruitymambo
|
|||
4.
Saya akan menawarkan es
fruitymambo kepada keluarga saya (orang tua, anak, saudara)
|
Terima
Kasih Atas Waktunya
3. Lembar Penilaian
Aspek Penilaian
|
(A)
Bobot
|
(B)
Nilai
|
Total Bobot
(A x B)
|
Bussines Idea
(50 %)
|
|||
Latar Belakang
|
5 %
|
||
Ide Ide, Inovasi, Dan Kreativitas
|
15 %
|
||
Informasi Pendukung
|
15 %
|
||
Kriteria Dan Evaluasi Bisnis
|
10 %
|
||
Keputusan Pemilihan Ide Bisnis
|
5 %
|
||
Bussines Plan
(25 %)
|
|||
Ringkasan Eksekutif
|
2 %
|
||
Konsep Bisnis
|
3 %
|
||
Strategi Sumber Daya Manusia
|
5 %
|
||
Strategi Operasional Dan Produksi
|
5 %
|
||
Strategi Keuangan
|
5%
|
||
Strategi Marketing
|
5 %
|
||
Presentasi Dan Keaktivfan
(25 %)
|
|||
Kemampuan Presentasi
|
15 %
|
||
Tanya Jawab
|
15 %
|
||