Kamis, 28 April 2016

Tugas "Bussines Start-Up" Bussines Plan

Kata Pengantar

Indonesia adalah suatu negara dengan jumlah penduduk yang sangat besar, ditahun 2015 tercatat ada 241 Juta penduduk Indonesia. Angka ini menjadikan Indonesia negara dengan jumlah penduduk terbanyak ke 4 setelah Amerika Serikiat. Menurut data pertumbuhan penduduk dari Badan Pusat Statistik Indonesia jumlah ini masih akan mengalami peningkatan yang signifikan.
Selain jumalah penduduknya yang melimpah, Indonesia juga memiliki karakteristik masyarakat negara berkembang, dimana angka konsumsinya masih cukup tinggi. Fenomena fenomena ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu pasar yang sangat potensial. Tak heran arena MEA yang akan resmi dibuka akhir tahun 2015 ini menjadi salah satu peluang perusahaan perusahaan manca negara mengekspansi pasar Indonesia.
Dampak negative dan positive pun bermunculan, mulai dari kesempatan kerja yang terbuka dan lebih menglobal, sampai kepada mengakibatkan kesenjuangan social akan makin melebar. Karenanya, MEA yang belakangan ini ramai diperbincangkan harus dapat kita manfaatkan dan kita ubah menjadi peluang, bukan lagi menjadi ancaman.
Dimasa depan, status sebagai karyawan tidak akan mejanjikan apa apa, seiring bekembangnya jaman, dan kompleksitas kebutuhan manusia. Masyarakat membutuhkan alternative mata pencaharian lain untuk dapat meneruskan kehidupan. Disaat inilah kita dituntut untuk mulai beralih, dari pegawai menjadi pemilik usaha atau entrepreneur.
Dalam jurnal ilmiah yang ditulis oleh Cornwall dan Naughton, entrepreneur diartikan sebagai kebutuhan penting dalam masyarakat dan seorang entrepreneur dikatakan akan hidup dengan sejahtera. Entrepreneur sendiri di definisikan sebagai sosok yang mengambil resiko yang dibutuhkan untuk mengelola & mengatur segala urusan serta menerima sejumlah keuntungan financial maupun non financial (Arif Haripranata). Sedangkan menurut Thomas Zimerer, entrepreneur adalah suatu inovasi dan kreatifitas untuk memecahkan masalah dan memanfaatkan peluang yang ditemui tiap hari.
Dewasa ini, para ahli sepakat bahwa entrepreneur adalah salah satu cara untuk dapat mensejaterakan masyarakat, dengan mengembangkan sesuatu yang inovatif,  kreatif, dan untuk menyelesaikan masalah sehari hari. Dengan tujuan utama mencari keuntungan dan memanfaatkan peluang yang ada, dengan meminimumkan resiko.
Sadar akan pentingnya mafaat dari entrepreneur, Universitas Bunda Mulia memasukan satu mata kuliah wajib dalam kegiatan perkuliahan mahasiswanya, matakuliah ini bernama BSU atau Bussines Start-Up. Dalam mata kuliah ini, mahasiswa dibimbing untuk dapat menjadi seorang entrepreneur dan menciptakan suatu usaha yang inovativ.
Dalam mata kuliah ini, dengan bimbingan bapak Fransiskus Amonio Halawa S.Kom, M.M kami diberi tugas untuk membangun suatu usaha kreatif yang dapat menjawab masalah yang terjadi dalam masayarakat. Tugas ini kami buat secara berkelompok dan sudah dimulai proses pembuatanyas sejak bulan awal September 2015. Detail dari usaha yang kami dirikan tersebut akan kami uraikan secara lengkap didalam makalah ini, yang juga adalah sebagai salah satu faktor pembentuk nilai harian sebesar 20%.
Semoga apa yang kami jabarkan di dalam makalah ini dapat membantu pembaca, dan paling tidak menginspirasi untuk ikut membuka suatu usaha, teristimewa sebagai salah satu faktor pembentuk nilai kami.

Salam Damai

Penulis
Kelompok 3










Bab I
Bussines Idea

1.1. Latar Belakang Masalah

Seperti yang saya jabarkan pada kata pengantar, bahwa seiring dengan berkembangnya modernisasi, gaya hidup masyarakat juga berubah. Masuknya internet keseluruh pelosok dunia membuat kehidupan manusia makin instan dan mudah. Kita bisa membeli apa saja hanya dengan menekan tombol handphone tampa harus bersusah payah.

Fenomena ini membuat makin banyak entrepreneur muda yang bermunculan, walaupun dari segi angka, jumlah entrepreneur di Indonesia masih tergolong kurang. Data BPS mencatat, dari 2 juta rakyat Indonesia, hanya ada 0,24 % yang menjadi entrepreneur, sedangkan normalnya untuk kelas negara berkembang, minimal 2 % warga negaranya adalah entrepreneur. Menarik bahwa dengan angka penduduk yang tinggi, sebagaian besar orang Indonesia masih menjadi karyawan ataupun pengangguran.

Pemerintah terus mengembangkan program wirausaha produktif untuk melatih pengangguran mulai dari lulusan SD sampai sarjana. Untuk mencapai jumlah ideal, kita masih butuh tambahan sekitar 4,18 juta wirausaha, sehingga target ideal jumlah wirausaha sebanyak 4,75 juta wirausaha dapat tercapai dalam waktu tidak terlalu lama. Sasaran kelompok masyarakat yang menjadi calon grup kewirausahaan adalah penganggur/masyarakat miskin di pedesaan, penganggur terdidik di perkotaan, calon TKI, TKI dan formal dan transmigran/calon transmigran.

Fenomena perkembangan internet dan giatnya program pemerintah yang mendorong  entrepreneur dami penciptaan lapangan kerja baru yang inilah yang mendasari Kelompok kami kelompok 2 untuk membuat suatu bisnis yang juga menggunakan internet sebagai salah satu media pemasarannya. Memulai bisnis dengan memanfaatkan internet sebagai medianya kami rasa sangat membantu, selain untuk memudahkan para konsumen untuk membeli, penggunaan media internet juga akan memudahkan kami dalam memasarkan produk. Namun kami sadra, tingginya persainagn di dunia maya saat ini, karenanya, kami mencari cara agar tidak hanya terpaku pada E-Market tapi juga dapat menggunakan media pemasaran yang lain.

Kelompok kami memiliki 8 orang anggota yang masing masing telah memberikan sumbangsih dalam pemilihan ide bisnis yang akan kami bangun. Ada beberapa ide yang nantinya akan kami telaah dan analisis, mana yang paling cocok dengan visi dan misi kami bersama. Setidaknya ada lima ide bisnis yang muncul, yakni bisnis ice cream, rak sepatu, kedai kopi, kuliner, dan es frutymambo. Karenanya makalah ini kami susun sebagai bussines plan dari kelompok kami, kelompok 3, sebagai suatu analisis, untuk memilih, bisnis mana yang poaling potensial untuk kami kembangkan.

1.2. Ide Ide, Inovasi, Kreativitas

Kreatif dan inovatif adalah karakteristik personal yang terpatri kuat dalam diri seorang wirausaha sejati. bisnis yang dilandasi upaya kreatif dan inovatif dari sang wirausaha biasanya tidak dapat berkembang abadi. lingkungan bisnis yang dinamis menurut wirausaha untuk selalu adaptif  dan mencari terobosan terbaru. karakter cepat berpuas diri dan cederung stagnan sama saja membawa bisnis ke arah kematian.

Menurut Zimmerer dkk (2009) kreatifitas adalah kemampuan untuk megembangkan ide ide yang baru dan untuk menemukan cara cara baru dalam melihat masalah dan peluang. Sedangkan Inovasi adalah kemampuan untuk menenerapkan solusi kreatif  masalah dalam peluang untuk meningkatkan atau untuk memperkaya kehidupan orang-orang. Selanjutnya Ted  Levitt (dalam Zimmerer, 2009) menyatakan bahwa kreatifitas memikirkan hal hal baru dan inovasi hal hal baru.  jadi kreatif adalah sifat yang selalu mecari cara cara baru dan inovatif adalah  sifat yang menerapkan solusi kreatif.  Kreatif tapi tidak  inovatif adalah mubazir karna ide hanya  sdebatas pemikiran tanpa ada nya realisasi.

Seperti yang saya sebutkan dalam latar belakang, bahwa ada beberapa ide bisnis yang ditemukan oleh kelompok 3, setidaknya ada lima ide bisnis yang muncul, yakni :



1.2.1.      Ice Cream “Mantan” (Niken Yolanda Karya Saputri)

Ice Cream “Mantan” adalah salah satu produk kuliner yang sedang trend di media social. Setelah adanya ice cream pot, atau ice cream didalam pot, kini muncul variant baru yakni es cream kuburan. Dasarnya tidak ada yang berbeda, tetap ice cream biasa, hanya bentuk dan cara penyajiannya yang berbeda. Ice cream ini dibentuk seperti kuburan lengkap dengan nisan yang bertuliskan mantan.

Ice cream ini bisa menjadi media untuk melupakan mantan, dari data yang kami dapatkan, konsumen dari es krim ini, 80% adalah anak muda, dan 90% diantaranya adalah remaja putri.

1.2.2.      Rak Sepatu (Shelly Olivia)

Dewasa ini, kebutuhan akan fashion sudah menjadi kebutuhan pokok, bukan lagi menjadi kebutuhan primer belaka. Apalagi untuk kaum perempuan. Untuk menunjang penampilan tidak hanya pakaian yang berperan, namun juga sepatu ikut ambil andil. Karenanya sekarang sudah mejadi hal yang lumrah bagi para wanita untuk memiliki sepatu lebih dari satu pasang. Di UBM saja, dari beberapa teman yang kami tanyakan, satu orang bisa memiliki paling sedikit 5 pasang sepatu.
Untuk menjawab kebutuhan inilah, muncul ide untuk membuat rak sepatu, supaya sepatu sepatu yang dimiliki dapat di manage dan di simpan dengan rapih. Bahan yang digunakan juga bukan bahan biasa, muncul ide untuk menggunakan botol sisa minuman cola.selain untuk meminimalisir sampah plastic, rak sepatu dari sisa botol cola ini juga dapat member kesan berbeda bagi peggunanya. 

1.2.3.      Rumah Makan Tradisional (Andre Sunyoto)

Industri kuliner adalah salah satu industry yang tidak pernah mati. Banyaknya perusahaan yang bergerak dibidang ini membuat salah satu ide yang mucul adalah ide restoran atau rumah makan. Rumah makan yang disusulkan adalah rumah makan tradisional yang menghadirkan makanan makanan tradisional dari berbagai daerah di Indonesia. Ide ini akan membantu masyarakat daerah untuk memperkenalkan kulinernya.

1.2.4.      Kedai Kopi (Yoga Nur Satya)

Pada kenyataanya, Kopi sudah bukan lagi menjadi sekedar minuman belaka, namun dalam perkembangannya kopi juga sudah menjadi suatu gaya hidup masyarakat urban masa kini. Jika dilihat lebih dalam, bisnis kopi adalah salah satu bisnis yang menguntungkan, hal ini karena negara kita Indonesa adalah negara penghasil kopi terbesar keempat setelah Brazil, Vietnam, dan Kamboja, dengan jumlah produksi kopi mencapai angka 9,350,000.

Kopi Indonesia juga terkenal dengan kualitasnya yang tinggi dan rasanya yang nikmat. Kopi kopi Indonesia sering menjadi incaran pecinta kopi dunia. Didalam negeri saja, konsumsi kopi tahun 2015 menurut data AEKI mencapai 280,000,000 kilogram dengan presntasi 1,01 kilogram / kapita. Dengan dasar ini, ide membuat kedai kopi muncul, tentunya untuk memajukan industry kopi, dan memeprkenalkan kopi Indonesia pasa dunia.

1.2.5.      Es Frutymambo (Kristianto)

Gaya hidup yang kebarat baratan juga mempengaruhi kehidupan orang Indonesia, dalam hal ini mencakup makanan dan minuman. Dewasa ini masyarakat lebih sering mengkonsumsi makanan cepat saji, atau yang dikenal dengan junk food. Sehingga dapat dulihat bahwa gaya hidup sehat mulai terabaikan.

Selain itu, berbagai makanan yang mengandung bahan bahan berbahaya sudah beredar di tengah masyarakat. Mulai dari besar plastic, sampai bahkan mie berformalin. Banyak dari para pengusaha curang dan mementingkan untung dibanding kesehatan konsumen. Penggunaan pewarna tekstil dan beberapa zat kimia berbahaya mengancam putra putri kita, bahkan diri kita sendiri.
Berangkat dari fenomena tersebut, maka munculah ide bisnis untuk membuat suatu jajanan sehat bagi anak anak, bahkan orang tua.

Es mambo adalah salah satu jajanan tradisional yang sering di jajakan di sekolah sekolah, kami menawarkan ide bisnis pembuatan es mambo menggunakan buah yang 100% aman dan tidak mengandung bahan pengawet ataupun bahan berbahaya. Es ini juga baik untuk konsumen yang sedang menjalankan program diet, karena low kalori dan sehat. 

1.3. Informasi Pendukung

Dari kelima ide bisnis di atas kami akan memilih satu yang akan kami jadikan bisnis. Mengacu kepada study kelayakan bisnis, kami sadar bahwa dalam memulai bisnis, hal yang pertama yang harus dipertimbangan dan harus dilihat adalah apakah pasar untuk produk kami tersedia atau tidak, dan layak atau tidaknya bisnis tersebut dijalankan.

Karenanya, sebelum kami memutuskan untuk memilih satu dari lima ide bisnis yang ada, kami melakukan beberapa metode pengujian untuk mengetahui manakah produk dengan prospek terbaik.  

1.3.1.      Metode Survey Pasar

Yang pertama kami menggunakan metode kuantitatif menggunakan instrument berupa kuisionare. Menurut Kusumah (2011) Kuisionare adalah suatu daftar pertanyaan tertulis yang diajukan kepada subjek yang diteliti ( dalam hal ini konsumen ) untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan oleh peneliti.

Dalam penentuan jumlah sample yang kami ambil, kami mengunakan teori dari Uma Sekaran ( 2006) yang menyatakan bahwa sample yang baik adalah berkisar antara 30 – 500 orang responden. Karenaya kami memutuskan untuk menggunakan 250 sample dengan objek masyarakat lokal. Lokasi pengambilan responden acak, sesuai dengan  domisili masing masing anggota kelompok kami.

Walaupun hasil dari survey yang kami lakukan tidak akan menggambarkan kondisi pasar yang lengkap dan jelas, namun dari hasil survey kami ini, kami sudah dapat melihat gambaran dari pasar yang akan kami tuju. Kami penulis masih harus banyak belajar dan berlatih, namun kami yakin gambaran pasar yang dihasilkan oleh survey kami ini cukup untuk menjadi dasar dan alasan pemilihan usaha yang akan kami bangun.

Adapun indicator yang kami gunakan untuk mengukur mana prodak yang potensial adalah  :

1.      Pengetahuan Konsumen Akan Produk
2.      Kemungkinan Konsumen Membeli

Pertanyaan kuisionare yang kami sebarkan bisa dilihat di halaman lampiran.

Dari survey yang kami lakukan kepada 250 orang responden, berikut adalah hasilnya :

1.3.1.1.  Penggolongan Responden

Dari 250 orang responden, kami dapat menggolongkan mereka berdasarkan :

a.       Usia
Range Usia
Jumlah
Remaja (13 – 19)
68
Dewasa ( 20 – 29)
141
Orang Tua (30 – 49)
41
Lansia (>50)
0

Dari data diatas, dapat dilihat bahwa responden remaja (13 – 19) berjumlah 68 orang, dewasa (20 – 29) 141 orang, Orang Tua (30 – 49) 41 orang, dan Lansia (>50) Tidak Ada. Mayoritas responden kami adalah berusia 20 – 29 atau dalam kategori dewasa.

b.      Pendidikan Terakhir
Range Pendidikan
Jumlah
SD
2
SMP
8
SMA
173
S1
67

Dari data diatas dapat dilihat bahwa responden dengan pendidikan terakhir SD sebanyak 2 orang, SMP sebanyak 8 orang, SMA sebanyak 173 orang, dan S1 Sebanyak 67 Orang. Mayoritas dari responden kami memiliki pendidikan terakhir SMA.

c.       Pekerjaan
Pekerjaan
Jumlah
Pelajar / Mahasiswa
177
PNS
12
Wiraswasta
36
Lain Lain
25

Dari data diatas, dapat dilihat bahwa responden kami yang adalah pelajar/mahasiswa ada sebanyak 177 responden, PNS 12 orang responden, Wiraswasta 36 orang responden, Lain Lain 25 orang responden. Mayoritas dari responden kami adalah pelajar dan mahasiswa.

1.3.1.2.  Hasil Masing Masing Ide Bisnis

Demikian hasil dari jawaban responden untuk ke lima ide bisnis :

a.       Ice Cream “Mantan”

-         29 responden sudah pernah mencicipi  ice cream “mantan” sedangkan sisanya 221 orang menjawab tidak
-         10 responden menganggap ice cream mantan adalah makanan yang sehat sedangkan sisanya 240 orang menjawab tidak
-         129 responden ingin membeli ice cream “mantan” sedangkan sisanya 121 menjawab tidak
-         135 responden ingin menawarkan ice cream “mantan” pada keluarganya sedangkan sisanya 115 menjawab tidak
Total :  303 Jawaban Ya, 697 Jawaban Tidak, Jumlah 1000 Jawaban
    
b.      Rak Sepatu Botol Bekas

-         64 responden sudah tau tentang adanya rak sepatu dari botol plastic cola, sedangkan sisanya186 responden menjawab tidak
-         250 responden menjawab bahwa rak sepatu dari botol plastic cola adalah suatu bentuk pelestarian lingkungan, tidak ada yang menjawab tidak
-         145 responden tertarik untuk membeli rak sepatu dari botol plastic cola, sedangkan sisanya 105 responden menjawab tidak
-         155 responden ingin merekomendasikan rak sepatu dari botol cola kepada keluarga, sedangkan sisanya 95 responden menjawab tidak
Total : 614 Jawaban Ya, 386 Jawaban Tidak, Jumlah 1000 Pertanyaan 
c.       Rumah Makan Tradisional

-         156 responden sudah pernah makan di restoran yang memiliki menu makanan tradisional, sedangkan sisanya 94 responden menjawab tidak.
-         250 responden setuju bahwa rumah makan tradisional adalah bentuk pelestarian budaya, tidak ada yang menjawab tidak
-         245 responden ingin mengunjungi rumah makan tradisional, sedangkan sisanya 5 responden menjawab tidak
-         250 responden akan merekomendasikan rumah makan tradisional  kepada keluarga, tidak ada yang menjawab tidak
Total : 901 Jawaban Ya, 99 Jawaban Tidak, Jumlah 1000 Jawaban

d.      Kedai Kopi

-         250 responden sudah pernah mencicipi kopi, tidak ada yang menjawab tidak
-         58 responden menjawab kopi menyehatkan, sedangkan sisanya 192 responden menjawab tidak
-         78 responden menjawab ingin membeli kopi, sedangkan sisanya 172 responden menjawab tidak
-         53 responden akan merekomendasikan kopi kepada keluarganya, sedangkan sisanya 197 menjawab tidak
Total : 439 Jawaban Ya, 561 Jawaban Tidak, Jumlah 1000 Jawaban

e.       Es Fruitymambo

-         225 responden sudah pernah mencicipi es fruitymambo, sedangkan sisanya 25 responden menjawab tidak
-         250 responden menjawab bahwa buah baik untuk kesehatan, tidak ada yang menjawab tidak
-         234 responden ingin membeli es fruitymambo, sedangkan sisanya 16 responden menjawab tidak
-         244 responden akan merekomendasikan es fruitymambo kepada keluarganya, sedangkan sisanya 6 orang menjawab tidak

Total : 953 Jawaban Ya, 47 Jawaban Tidak, Total 1000 Jawaban


1.3.1.3. Kesimpulan 

Dari data yang kami dapatkan dapat disimpulkan bahwa, dari kelima bisnis yang kami tawarkan kepada konsumen, sambutan pasar yang paling baik ditunjukan untuk usaha es frutymambo, dimana dari 250 responden yang kami tanya, sebagian besar sudah mengetahui tentang produk kami beserta khasiatnya, 225 responden menyatakan tahu apa itu es frutymambo, dan 250 responden menyatakan tahu bahwa mengkonsusmsi buah buahan baik bagi kesehatan.

Dan tidak hanya itu, sebagian besar responden pula menunjukan niat beli yang positif.  234 responden menyatakan tertarik untuk membeli es fruty mambo, dan 244 responden berniat untuk merekomendasikan es frutymambo untuk keluarganya.

Hasil dari survey yang kami lakukan menggambarkan pasar untuk produk kami, bahwa jika es frutymambo yang kami pilih, maka segmentasi produk tersebut adalah daerah sekitaran tempat tinggal anggota kami,  dengan target pelajar dan mahasiswa.

1.3.2.      Metode Perbandingan

Untuk meyakinkan keputusan yang akan kami ambil nanti benar, maka kami akan menggunakan melakukan satu metode lagi, yakni metode perbandingan. Kami akan membandingkan antara kelima bisnis kami ini, mana yang paling menguntungkan dan mudah dikembangkan.  Penilaian ini kami lakukan dengan membandingngkan enam indicator berikut yakni :

1.      Biaya Produksi,
2.      Tempat Usaha,
3.      Tenaga Kerja,
4.      Modal,
5.      Keahlian

Berikut perbandingan dari masing masing indicator :

A.     Biaya Prosuksi
Ide Bisnis
Baiya Prosuksi
Es Cream “Mantan”
Rp. 500.000
Rak Sepatu
Rp. 150.000
Rumah Makan Tradisional
Rp. 1.300.000
Kedai Kopi
Rp. 300.000
Es Fruitymambo
Rp. 431.000,-

B.     Tempat
Ide Bisnis
Tempat
Es Cream “Mantan”
Harus Sewa Tempat
Rak Sepatu
Harus Sewa Tempat
Rumah Makan Tradisional
Harus Sewa Tempat
Kedai Kopi
Harus Sewa Tempat
Es Fruitymambo
Tidak Perlu Sewa Tempat

C.     Tenaga Kerja
Ide Bisnis
Tenaga Kerja
Es Cream “Mantan”
3 Karyawan
Rak Sepatu
1 Karyawan
Rumah Makan Tradisional
5 Karyawan
Kedai Kopi
3 Karyawan
Es Fruitymambo
1 Karyawan

D.     Modal
Ide Bisnis
Modal
Es Cream “Mantan”
Rp. 25.000.000,-
Rak Sepatu
Rp.300.000,- 
Rumah Makan Tradisional
Rp. 40.000.000,-
Kedai Kopi
Rp. 20.000.000,- 
Es Fruitymambo
Rp. 1.500.000,-

E.      Keahlian Dalam Memproduksi
Ide Bisnis
Keahlian
Es Cream “Mantan”
Kurang
Rak Sepatu
Cukup 
Rumah Makan Tradisional
Cukup
Kedai Kopi
Cukup 
Es Fruitymambo
Baik

Dari perbandingan diatas, dapat dilihat bahwa hasil dari survey pasar disukung oleh hasil penilaian aspek operasional. Es frutymambo, unggul karena memiliki biaya produksi yang rendah, membutuhkan tenaga kerja yang sedikit, tidak membutuhkan tempat yang besar dan khusus, dan juga kelompok kami memiliki skils atau kemampuan untuk memproduksi es fruitymambo. Hal hal tersebut menguntungkan untuk kami calon pengusaha baru untuk membuka suatu usaha.

Hasil dari data data yang kami kumpulkan melalui dua metode yang kami gunakan ini, kami rasa sudah cukup untuk mendasari keputusan pemilihan bisnis mana yang harus kami pilih untuk kami kembangkan. Sehingga keputusan yang kami ambil tepat, dan bisa kami kembangkan nantinya.

1.4. Kriteria Dan Evaluasi Pemilihan Ide Bisnis

Setelah melalui proses study kelayakan bisnis, lima ide bisnis kami kemudian memasuki tahap evalusi untuk pada akhirnya kami memilih, satu ide yang akan kami realisasikan. Adapun kriteria bisnis yang kami inginkan adalah : sesuai dengan visi dan misi kami, memiliki pasar, mampu kami jalankan, dan tidak memiliki terlalu banyak pesaing.

1.4.1.      Memiliki Kontribusi Bagi Masyarakat

kami yakin, sebagai pengusaha, bisnis bukan hanya semata mata bertujuan untuk profit semata, namun juga harus memiliki tujuan untuk emngembangkan masyarakat. Banyak bisnis di Indionesia yang hanya focus pada profit sehingga melupakan aspek kesehatan dan kesejahteraan konsumen. Seiiring dengan visi dan misi kami, maka kami mematok kriteria bagi bisnis yang akan kami pilih, harusnlah memiliki kontibusi terhadap kehidupan masyarakat sekitar.
1.4.2.      Dikehendaki Pasar

Bisnis yang nantinya kami pilih, haruslah yang terbaik berdasarkan hasil metode survey pasar dan hasil metode perbandingan. Sehingga kami tau benar, bahwa prodak kami pilih dapat diterima di pasar, dan disambut baik oleh konsumen. Karena kami sadar benar bahwa, bisnis tidak akan berjalan tanpa pasar. Dan kehendak pasar haruslah dimasukan sebagai salah satu kriteria penting dalam pengambilan keputusan, bisnis mana yang akan kita jalankan.

1.4.3.       Mampu Kami Jalankan

Jika kedua kriteria diatas sudah terpenuhi, namun pada akhirnya kami kelompok 3 tidak mampu menjalankannya, maka bisnis tersebut berpeluang besar untuk gagal. Kata mampu disini mencakup beberapa aspek, diantaranya modal, lokasi, sumber daya, hingga batasan waktu. Kami sebagai pemula tahu kekurangan kami, karenanya kami memasukan kriteria ini kedalam proses evaluasi pemilihan bisnis.
1.4.4. Pesaing
Pesaing atau competitor sangatlah penting untuk kita lihat. Ada tidaknyakompetitor akan mempengaruhi, minat beli dari masyarakat. Seperti yang saya jabarkan di pendahuluan, bahwa competitor untuk bisnis online sangat banyak. Karenanya untuk menghindari persaingan, kami akan memulai bisnis yang produknya tidak banyak memiliki pesaing. Kami rasa, dari kelima ide bisnia kami yang muncul, yang memiliki banyak competitor hanyalah bisnis kedai kopi saja, sisanya tidak terlalu banyak, kalaupun ada, persaingan yang ada tidak terlalu ketat, sehingga kami rasa, kami masih bisa lebih unggul.
Berdasarkan kriteria yang kami tetapkan diatas, maka kelompok kami akan melakukan evaluasi untuk mencocokan, kriteria yang tentukan dengan ide bisnis yang kami miliki. Kami memberikan bobot 1 - 5 untuk menilai kecocokan antara ide bisnis kriteria yang kami tetapkan. Demikian table penilayannya :

Ide Bisnis
K1
K2
K3
K4
Jumlah
Ice Cream “Mantan”
2
1
2
5
10
Rak Sepatu
5
3
4
5
17
Rumah Makan Tradisional
5
4
1
5
15
Kedai Kopi
3
2
4
1
10
Es Frutymambo
5
5
5
5
20

Dari table diatas, dapat dilihat bahwa, yang paling coock dengan kriteria yang kita tetapkan adalah Es Frutymambo dengan total point 20, kemudian diurutan kedua ada rak sepatu dengan total point 17, setelah itu ada rumah makan dengan total point 15, dua posisi terbawah ditempati kedai kopi dengan total point 10 dan Ice Cream “Mantan” dengan total point 10.

1.5. Bisnis Yang Kami Pilih

Berdasarkan dari hasil evaluasi yang kami lakukan, akan kesesuain ide bisnis dan kriteria yang kami tentukan, maka kami sampai kepada suatu keputusan untuk memilih salah satu bisnis yang akan kami realisasikan. Dapat dilihat dengan jelas, bahwa hasil dari evaluasi yang kami lakukan menunjukan bahwa bisnis yang paling cocok adalah Es Frutymambo.

Karenanya, dalam tugas Bussines Start Up kali ini, kami memutuskan untuk memilih Es Frutymambo untuk kami realisasikan menjadi bisnis kelompok kami. Tentunya dengan segala kekurangan dan kelebihannya, yang lebih lanjut akan kami bahas di bab selanjutnya.  


Bab II
Bussines Plan

2.1. Ringkasan Eksekutif

2.1.1.      Sejarah Pendirian

Pada mata kuliah Bussines Start Up yang kami tempuh di semester 7 ini, kami mendapatkan tugas besar untuk membangun satu bisnis kreatif  secara berkelompok. Kelompok kami terdiri dari 8 orang, yakni :

1.      Bryan Christian
2.      Andre Sunyoto
3.      Niken Yolanda Karya Saputri
4.      Selly Olivia
5.      Kristianto
6.      Yoga Nur Satya
7.      Erwin
8.      Adrian Evan

Kami memulai proses pengerjaan tugas ini dari awal bulan September 2015, namun baru bisa terealisasikan pada awal bulan Oktober 2015. Kami memerlukan waktu yang cukup panjang dalam proses penilaian ide ide bisnis sampai kepada pengambilan keputusan bisnis mana yang kami pilih. Proses yang paling banyak memakan waktu adalah proses survey pasar yang kami lakukan di 5 tempat sekaligus, yakni Sunter, Kemayoran, Tanggerang, Lodan, Dan Kantin Kampus UBM.
Setelah semua proses penilaian bisnis selesai, maka kami memutuskan untuk memilih satu bisnis yang memiliki hasil evaluasi paling baik. Diakhir bulan Sepetember akhirnya terpilih Es Frutymambo sebagai bisnis yang akan kami realisasikan.
Kami memulai bisnis ini tepatnya hari Sabtu 3 Oktober 2015. Satu bulan sudah bisnis ini kami jalani.

2.2.  Konsep Bisnis

Bisnis yang kami jalankan, adalah bisnis kecil kecilan yang berbentuk Usaha Kecil Dan Menengah (UKM), yang sudah satu bulan kami jalankan dengan swadaya bersama. Kami memberdayakan seluruh anggota kelompok untuk ikut mengelolah bisnis ini sesuai dengan kemampuan masing masing. Hal tersebut kami lakukan karena selain untuk menghemat biaya perekrutan karyawan, kami juga bisa sekaligus mengaplikasikan ilmu yang kami dapatkan dari kegiatan perkuliahan.
Secara garis besar bisnis kami bergerak dibidang kuliner, atau lebih spesifiknya jajanan. Kami menolak anggapan bahwa jajanan pinggiran di jaman modern ini semuanya berbahaya bagi kesehatan. Bisnis kami ini akan membuktikan bahwa masih ada jajanan bagi masyarakat yang sehat dan baik bagi pertumbuhan.
Es futymambo adalah hasil olahan buah buahan segar, yang menggunakan 100% bahan alami yang tidak membahayakan bagi kesehatan dan lingkungan. Kami membeli langsung buah buahan dari petani yang terpercaya, dan mengolah sendiri Es ini dengan bahan bahan yang sehat pula. Mulai dari bahan utama, hingga kemasan benar benar kami perhatikan. Kemasan yang kami gunakan adalah plastic yang mudah terurai danm plastic khusus yang ditujukan untuk membungkus makanan.
Es ini juga dapat menjadi jawaban bagi para penderita diabetes dan konsumen yang sedang diet, karena gula yang kami pakai adalah gula rendah kalori, bahkan untuk beberapa variant rasa, kmai menggunakan madu sebagai pengganti gula. Warna warni yang cantik dari produk kami dihasilkan bukan dari pewarna buatan, namun berasal dari warna alami buah yang kami gunakan.
Untuk pemasaran, kami menggunakan strategi marketing dengan system “titip”. Sistem titip adalah. System dimana kami bekerjasama dengan warung warung dan kantin sekolah untuk “menitipkan” produk kami untuk dijual, hal ini bukan hanya menguntungkan bagi kami,  tapi juga dapat menguntungkan bagi pemilik warung yang kami “titipi”. Hal tersebut dikarenakan, pemilik warung atau kantin, juga dapat mengambil untung dari hasil penjualan produk kami, sehingga dapat menambah penghasilan dari warung mereka.
Selain itu kami juga menggunakan media Internet, untuk memasarkan produk kami. Kami membuat blog khusus, yang jika semua berjalan lancar akan mulai beroperasi pertengahan bulan November nanti. Dalam blog ini kami bukan hanya akan memasarkan produk kami, tapi kami juga akan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mengkonsumsi buah bagi kesehatan. Kami juga akan memeprkenalkan buah buahan lengkap dengan khasiat didalamnya.
Berbagai cara kami lakukan untuk mewujudkan satu mimpi besar kami bersama, yakni memeberi kontribusi bagi masyarakat luas. Dimana kami bukan hanya ingin mencari keuntungan semata, namun secara bersamaan membangun masyarakat sekitar.

2.3. Strategi Sumber Daya Manusia

Dalam setiap bisnis, baik kecil maupun besar, sumber daya manusia harus tetap diberi tempat prioritas, hal ini disebabkan karena, manusia adalah faktor produksi yang paling vital. . Ratnasari (2013) mengemukakan bahwa organisasi dapat berjalan dengan baik jika memiliki sumber daya manusia yang unggul, dan ditempatkan sesuai dengan keahliannya.

Kelompok dua bersyukur, karena kelompok kami diberikan anggota yang memiliki keahlian yang beragam dan pengetahuan yang beragam pula. Keberagaman ini menjadikan masing masing anggota kelompok ahli dalam beberapa bidang. Seperti yang sudah saya jelaskan dalam struktur organisasi, kami memberdayakan anggota kami sebagai pengelola bisnis ini.

2.3.1. Struktur Organisasi

Dalam bisnis ini, kami mendayakan semua anggota kelompok untuk ikut bersama mengelola bisnis ini, demikian struktur organisasi bisnis kami :



Bryan Christian

General Manager

Kristianto

Manager
Produksi Dan Operasional

Andre Sunyoto

Manager
Sumber Daya Manusia

Niken Y.K Saputri

Manager
Keuangan

Shelly Olivia

Manager
Marketing

Yoga Nur Satya

Ass. Manager Produksi Dan Operasional

Adrian Evan

Ass. Manager Marketing
 



2.3.2. Deskripsi Pekerjaan

Demikian perincian deskripsi pekerjaan dari 7 jabatan yang kami miliki.

No
Nama
Jabatan
Deskripsi Pekerjaan
1
Bryan Christian
General Manager
1.   Merumuskan Strategi
2.   Melakukan pengawasan dan evaluasi menyeluruh
3.   Memberikan jalan keluar bagi masalah yang muncul
4.   Sebagai penangung jawab atas bisnis yang dijalankan
2
Andre Sunyoto
Manager Sumber Daya Manusia
1.      Bertanggung jawab dalam pembagian tugas dan pekerjaan
2.      Mengatur pembagian keuntungan, dan penggajian karyawan
3.      Melaksanakan rekrutmen dan seleksi jika diperlukan
3
Kristianto
Manager Produksi Dan Operasional
1.      Melaksanakan fungsi purchasing, mulai dari pembelian bahan baku sampai kepada pemilihan pemasok
2.      Melakukan fungsi penganggaran purchasing, sebagai data untuk penentuan harga
3.      Bertanggung jawab dalam proses produksi dari input bahan baku, pengolahan, hingga menjadi produk jadi.
4.      Memastikan kualitas produk yang diproduksi
4
Niken Y.K. Saputri
Manager Keuangan
1.      Mencatat semua kegiatan transaksi yang terjadi dalam satu hari.
2.      Menyimpan semua bukti pembelian dan penjualan
3.      Bertindak sebagai bendahara yang menyimpan dan mengelola keuangan.
4.      Memberikan pertanggung jawaban laporan keuangan lengkap kepada GM.
5
Shelly Olivia
Manager Marketing
1.      Melaksanakan fungsi penjualan melalui media online
2.      Melakukan kerja sama dengan warung dan toko yang akan menjadi “titipan”
3.      Mencari tempat “titipan” baru yang berpotensi dengan menggunakan riset pasar
6
Yoga Nur Satya
Ass.Manager Produksi Dan Operasional
1.      Melaksanakan fungsi distribusi mulai dari pemasok hingga bahan baku sampai ditempat pengolahan
2.      Melakukan perawatan akan semua alat yang dimiliki.
3.      Membantu tugas dari manager produksi dan operasional
7
Adrian Evan
Ass.Manager Marketing
1.      Melaksanakan fungsi promosi menggunakan media sosial
2.      Mengantarkan produk ke warung atau toko yang menjadi “titipan”
3.      Membantu tugas dari manager marketing
4.      Membawahi kurir jika kurir sudah dibutuhkan.


2.3.3. Kompensasi

System kompensasi yang akan kami berlakukan adalah, sitem bagi hasil. Dari tiap keuntungan bersih yang kami miliki akan kami bagi. Untuk karyawan, karena sekarang kami belum memiliki karyawan, kompensasi untuk karyawan akan kami putuskan nanti, menyesuaikan dengan keadaan dan regulasi pemerintah tentunya.

2.3.4. Staffing Forcast

Siklus produksi kami adalah 3 kali dalam satu minggu. Sekali produksi kami dapat menghasilkan 480 buah es untuk dijual dalam 2 hari. Es yang kami produksi  terdiri masing masing 80 buah/ varian rasa.  Kami memproduksi es tersebut secara swadaya, dengan tenaga yang perlukan sebanyak 8 orang, dengan rincian 1 orang memproduksi 60 buah.

Berdasarkan data tersebut, maka dapat dilihat bahwa rasio dari tenaga kerja kami adalah 1 : 60. Selama enam bulan pertama, kami belum akan meningkatkan produksi karena pada enam bulan pertama kami focus pada promosi dan perkenalan produk.

Namun kami menargetkan, enam bulan berikutnya, kami akan memperluas pasar kami, dari yang sebelumnya 4 tempat “titipan” menjadi  8 tempat “titipan” lagi, termasuk dengan aktifasi blog online. Karenanya maka jumlah produksi harus ditambah . Nantinya jumlah produksi ditargetkan akan meningkat 2 kali lipat, dari 480 menjadi 960 buah/ produksi. Menyesuaikan dengan jumlah produksi, kami harus menambah karyawan yang akan kami pekerjakan.

Dengan ratio 1 : 60 sebagai berikut :
Produksi 480 buah = 480 / 60 = 8 Pekerja
Produksi 960 buah = 960 / 60 = 16 Pekerja
Demikian peramalan tenaga kerja yang kami butuhkan

2.4. Strategi Operasional Dan Produksi

Manajemen produksi dan operasi merupakan kegiatan untuk mengatur dan mengkordinasikan penggunaan sumber-sumber daya yang berupa sumber daya manusia, sumber daya alat dan sumber daya dana serta bahan, secara efektif dan efisien, untuk menciptakan dan menambah kegunaan (utility) sesuatu barang atau jasa.

Dari uraian di atas, dapatlah dinyatakan bahwa manajemen produksi dan operasi merupakan proses pencapaian dan pengutilisasian sumber-sumber daya untuk memproduksi atau menghasilkan barang-barang atau jasa-jasa yang berguna sebagai usaha untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi.

Kegiatan Operasional dan Produksi didalam suatu perusahaan haruslah diperhatikan secara khusus, karena dalam kedua kegiatan ini, produk yang akan dijual dibuat. Ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian didalam kedua kegiatan ini, yakni : Bahan Baku dan Pemasok, Proses Produksi, Penganggaran Pembelian Dan Manajemen Mutu.

2.4.1. Bahan Baku Dan Pemasok
Dalam pemilihan bahan baku, kelompok kami memiliki pemasok yang terpercaya, dan sudah terbukti kualitasnya. Pemasok yang sama juga sudah digunakan oleh salah seorang anggota kelompok kami, dalam menjalankan usaha buah potongnya selama ini. Kami menjalin hubungan baik dengan pemasok, sehingga tiap pembelian kami bisa mendapatkan diskon atau potongan harga.
Buah buahan yang kami beli adalah buah buahan segar yang tidak melalui proses penyimpanan terlalu lama, sehingga kualitasnya tetap terjaga. Bahan baku yang kami beli adalah buah buahan yang akan kami jadikan es frutymambo, yakni :
1.      Buah Alpukat
2.      Buah Melon
3.      Buah Semangka
4.      Buah Jeruk
5.      Buah Sirsak
6.      Buah Naga
7.      Buah Kedondong
8.      Buah Lemon
9.      Buah Pisang
10.  Buah Durian
Untuk bahan bahan pelengkap lainya, seperti gula, susu, dan kemasan, kami memebelinya dari supermarket.
2.4.2. Produksi
Dalam satu minggu, kami memproduksi es frutymambo 3 kali. ( Cara produksi kami akan dijelaskan melalui video ). Semua bahan yang kami gunakan 100% sehat tanpa bahan pengawet, pewarna, dan perasa tambahan. Bahkan dalam penambahan gula, kami menggunakann gula rendah kalori bahkan untuk beberapa variant rasa kami tidak menggunakan gula.
2.4.3. Perawatan Alat Dan Mesin

Kami memiliki beberapa alat dan mesin yang gunakan dalam kegiatan produksi, yakni :

1.      2 Buah Blander
2.      4 Buah Ice Box

Dan beberapa alat tambahan seperti baskom air, nampan dan sebaginya. Kami menggunakan dapur toko salah satu anggota kelompok kami untuk produksi, demikian juga dengan frezer dan beberapa alat pendukung lainya, tentunya dengan biaya tambahan untuk membayar listrik tiap bulannya.

Demikian adalah perincian harga dari mesin dan alat yang kami miliki :
Purchase Item
Harga / Item
Kuantitas
Harga Total
1.      Blender
2.      Ice Box
Rp.250.000,-
Rp. 100.000,-
2 Buah
4 Kg
Rp.500.000,-
Rp. 400.000,-
Total


Rp. 900.000,-

2.4.3. Penganggaran
Berikut adalah perincian pembelian bahan baku  untuk keperluan 1 kali produksi dengan output 80 Pcs / Variant atau 480 Pcs keseluruhan.
Purchase Item
Harga / Item
Kuantitas
Harga Total
1.      Buah Mangga
2.      Buah Melon
3.      Buah Sirsak
4.      Buah Kedongdong
5.      Buah Alpukat
6.      Buah Semangka
Rp.12.000,-
Rp. 9.000,-
Rp. 7.000,-
Rp. 4.000,-
Rp. 17.000,-
Rp. 5.000,-
4 Kg
4 Kg
2 Kg
2 Kg
4 Kg
4 Kg
Rp.48.000,-
Rp. 36.000,-
Rp. 28.000,-
Rp. 18.000,-
Rp. 48.000,-
Rp. 20.000,-
Total

20 Kg
Rp. 198.000,-
**Ada beberapa item yang tidak kami publish

Demikian perincian bahan pelengkap dalam satu kali produksi  :
Purchase Item
Harga / Item
Kuantitas
Harga Total
1.      Gula Rendah Kalori
2.      Susu
3.      Air
4.      Plastik Makanan
Rp.14.000,-
Rp. 9.500,-
Rp. 15.000,-
Rp. 6.000,-
4 Kg
8 Kaleng
1 Galon
1 Pack
Rp.56.000,-
Rp. 76.000,-
Rp.15.000,-
Rp. 6.000,-
Total


Rp.153.000,-

Dalam satu kali produksi, kami menghasilkan 480 Pcs untuk dijual selama 2 hari. Maka dapat dilihat bahwa, dalam satu kali produksi kami mengeluarkan biaya sebesar Rp. 351.000,-
2.4.5. Manajemen Mutu
Mutu adalah faktor yang sangat penting untuk menjamin kepuasan konsemen. Manajemen mutu dapat dianggap memiliki tiga komponen utama: pengendalian mutujaminan mutu dan perbaikan mutu. Manajemen mutu berfokus tidak hanya pada mutu produk, namun juga cara untuk mencapainya. Manajemen mutu menggunakan jaminan mutu dan pengendalian terhadap proses dan produk untuk mencapai mutu secara lebih konsisten.
Untuk menjamin mutu dari produk kami, maka selain bahan baku yang kami gunakan harus baik, cara pembuatannya juga diperhatikan, harus oleh orang yang benar benar menguasai caranya. Dalam kelompok kami, kami mengangkat seorang manajer produksi dan operasional, yang bertanggung jawab atas kegiatan produksi. Beliaulah yang bertindak sebagai “chef” dalam proses produksi.
Untuk menjamin bahwa mutu dari produk kami memuaskan konsumen, maka kami memelukan feedback langsung dari konsumen.  Kami tidak dapat menemui konsumen secara langsung, karena system kami adalah system “titip” Karenanya kami mengembangkan media internet memanfaatkan blog yang selain kami gunakan sebagai media pemasaran, jiga kami gunakan sebagai media layanan konsumen. 

2.5. Strategi Keuangan

Manajemen keuangan dalam berwirausaha tentu sedikit berbeda dari manajemen keuangan pribadi. Dalam situasi ini, seorang wirausahawan dituntut untuk lebih bijak dan disiplin mengelola cash flow-nya. Dan yang terpenting, dia harus mampu memisahkan keuangan usaha dengan keuangan pribadinya.

Kami sadar akan pentingnya komponen ini, karena hanya dengan pengelolaan keuangan yang baik saja, bisnis dapat berkembang. Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam bagian ini, yakni : Penentuan Harga, Laporan Keuangan Dan Break Even.

2.5.1. Penentuan Harga

Harga adalah salah satu dari empat bauran pemasaran, jadi sebelum kita dapat memesarkan produk kita, kita harus menentukan terlebih dahulu harga dari produk kita. Ada tiga metode penetapan harga, yakni berdasarkan biaya, berdasarkan persaingan, dan berdasarkan tujuan khusus. Kelompok kami menggunakan metode berdasarkan biaya untuk menetapkan harga.

Demikian perhitungannya :
Rumus : Biaya Bahan Baku + Biaya Bahan Pelengkap + Margin Yang Diinginkan

Dari data yang diberikan manager produksi dan operasional kita dapat melihat dengan jelas berapa biaya produksi kita / item dalam satu kali produksi, maka berdasarkan data tersebut, kami menentukan harga untuk produk kami sebagai berikut :

Variant Rasa
Bahan Baku
Pelengkap
Total Biaya Produksi
Biaya Produksi / 80 Pcs
Margin
 50  %
Harga Jual
1.        Mangga
2.        Melon
3.        Sirsak
4.        Kedongdong
5.        Alpukat
6.        Semangka
Rp.48.000,-
Rp.36.000,-
Rp. 28.000,-
Rp. 18.000,-
Rp. 48.000,-
Rp. 20.000,-
Rp.25.500,-
Rp.25.500,-
Rp.25.500,-
Rp.25.500,-
Rp.25.500,-
Rp.25.500,-
Rp. 73.500,-
Rp. 61.500,-
Rp. 53.500,-
Rp. 43.500,-
Rp. 73.500-
Rp. 45.500,-
Rp.1.000,-
Rp.8.00,-
Rp.7.00,-
Rp. 6.00,-
Rp. 1.000,-
Rp. 6.00,-
Rp. 500,-
Rp. 400,-
Rp. 350,-
Rp. 300,-
Rp. 500
Rp. 3.00,-
Rp. 1.500  
Rp. 1.200
Rp.  1.100
Rp. 9.00
Rp. 1.500
Rp. 9.00

Dari table diatas dapat dilihat, kami unggul dari segi harga, walaupun margin yang kami tentukan mencapai 50 % harga yang kami tawarkan tetap saja murah.

2.5.2. Laporan Keuangan

Laporan keuangan perusahaan merupakan suatu informasi akuntansi yang paling penting,karena melalui laporan keuangan dapat  dilihat kondisi keuangan juga hasil kinerja perusahaan yang bersangkutan. Selain itu,juga sebagai sumber informasi bagi pihak intern(seperti pemilik perusahaan,manajer)dan pihak eksternal (kreditur,investor,pemerintah dan masyarakat). Pihak internal perusahaan membutuhkan laporan keuangan untuk menilai kinerja manajemen sehingga dapat mengambil keputusan bagi masa depan perusahaan. Sedangkan pihak eksternal perusahaan merupakan seluruh pihak yang memiliki kepentingan dengan perusahaan yang bersangkutan,namun tidak memiliki wewenang untuk mengelola perusahaan.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) (2007, hal 7) : ” Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keungan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang disajikan dalam berbagai cara misalnya laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.”

Sebelum kita dapat menyusun laporan keuangan, kita harus menggolongkan transaksi kita kedalam sebuah jurnal, yang biasanya disebut jurnal umum kemudian mempostingnya ke buku besar, sebelum pada akhirnya ditarik sebuah laporan keuangan.

General Journal Frutymambo
Oktober 2015

Tanggal
Transaksi
Debit
Kredit
Keterangan
01
Cash
   Capital Ordinary
Rp.1.500.000,-
Rp.1.500.000,-

01
Equipment
   Cash
Rp. 900.000,-
Rp. 900.000,-
1. 2 Blender
2. 4 Ice Box
03, 06, 08,
Production Expense
   Cash
Rp.1.053.000,-
Rp.1.053.000,-
1st Week
05 – 10
Cash
   Sales Revenue
Rp. 1.704.000,-
Rp. 1.704.000,-
10, 13, 15,
Production Expense
   Cash
Rp.1.053.000,-
Rp.1.053.000,-
2nd Week
12 – 17
Cash
   Sales Revenue
Rp. 1.704.000,-
Rp. 1.704.000,-
17, 20, 22,
Production Expense
   Cash
Rp.1.053.000,-
Rp.1.053.000,-
3rd Week
19 – 24
Cash
   Sales Revenue
Rp. 1.704.000,-
Rp. 1.704.000,-
24, 27, 29
Production Expense
   Cash
Rp.1.053.000,-
Rp.1.053.000,-
4th Week
26 – 31
Cash
   Sales Revenue
Rp. 1.704.000,-
Rp. 1.704.000,-
31
Utility Expense
   Cash
Rp.300.000,-
Rp.300.000,-
1. Listrik
2. Tempat
31
Depretiation Expense
   Accumulated Depretiation
Rp.76.000,-
Rp.76.000,-
Blender


Rp.13.804.000
Rp.13.804.000
Balance

Ledger Fruitymambo
Oktober 2015
Cash (101)
Debit
Kredit
01
Rp. 1.500.000,
01
Rp.900.000
05 – 10
Rp. 1.704.000,
03, 06, 08,
Rp.1.053.000,
12 – 17
Rp. 1.704.000,
10, 13, 15,
Rp.1.053.000,
19 – 24
Rp. 1.704.000,
17, 20, 22,
Rp.1.053.000,
26 – 31
Rp. 1.704.000,
24, 27, 29
Rp.1.053.000,


31
Rp.300.000

Rp.2.904.000,-



Equipment (157)
Debit
Kredit
01
Rp.900.000,



Rp.900.000,-



Accumulated Depretiation (158)
Debit
Kredit


31
Rp.76.000,-



Rp.76.000,-

Capital Ordinary (311)
Debit
Kredit


01
Rp.1.500.000,-



Rp.1.500.000,-

Sales Revenue (400)
Debit
Kredit


05 – 10
Rp. 1.704.000,


12 – 17
Rp. 1.704.000,


19 – 24
Rp. 1.704.000,


26 – 31
Rp. 1.704.000,



Rp.6.816.000,-

Production Expens (700)
Debit
Kredit
03, 06, 08
Rp.1.053.000,


10, 13, 15,
Rp.1.053.000,


17, 20, 22,
Rp.1.053.000,


24, 27, 29
Rp.1.053.000,



Rp.4.212.000,-




Depretiation Expense (711)
Debit
Kredit
31
Rp.42.000,-


31
Rp.34.000,-



Rp.76.000,-



Utulities Expense (732)
Debit
Kredit
31
Rp.300.000,-



Rp.300.000,-



Trial Balance Fruitymambo
Oktober 2015

Account
Ref
Debit
Kredit
Cash
101
Rp.2.904.000,-

Equipment
157
Rp.900.000,-

     Accumulated Depretiation
158

Rp.76.000,-
     Capital Ordinary
311

Rp.1.500.000,-
     Sales Revenue
400

Rp.6.816.000,-
Production Expense
700
Rp.4.212.000,-

Depretiation Expense
711
Rp.76.000,-

Utilities Expense
732
Rp.300.000,-



           Rp.8.392.000,
Rp.8.392.000,

Financial Statement
Income Statement
Account


Sales Revenue

Rp.6.816.000,-
Expense


   Production Expense
Rp.4.212.000,-

   Depretiation Expense
Rp.76.000,-

   Utilities Expense
Rp.300.000,-

Total Expense

Rp. 4.588.000,-


Rp. 2.228.000,-
(Net Income)
Retained Earning Statement
Account

Retained Earning September
Rp. 0,-
Net Income
Rp. 2.228.000,-
Rp. 2.228.000,-

 ( Retained Earnings November )


2.5.3. Break Even Point

Break Event Point adalah titik impas, di hitung menggunakan rumus BEP sebagai berikut

BEP = Fc : ( P – Vc/ Unit )

Dimana Fc adalah Fix Cost, P adalah Harga, dan VC adalah Variabel Cost, maka berdasarkan rumus tersebut, BEP dari bisnis kami dapat digitung sebagai berikut :

FC
Biaya Utility
Biaya Depresiasi
Rp.300.000,-
Rp.76.000
VC
Biaya Bahan Baku Total
Rp.351.000,-

Biaya Bahan Baku Perunit
Rp.800,-
P
Harga Kami Rata Ratakan
Rp. 1.200,-

Maka BEP dapat dihitung sebagai berikut :

BEP = FC : (P-VC/Unit)
Rp.300.000 : (Rp.1.200 – Rp.800)
BEP = FC : (P-VC/Unit)
Rp.300.000 : Rp.220,-
BEP = FC : (P-VC/Unit)
1.363 Pcs

Dari perhitungan diatas, maka dapat diketahui, bahwa break even point akan tercapai saat kita dapat menjual 1363 Pcs. Sedangkan bisnis kami dalam satu minggu bisa menjual hingga 1.440 Pcs.

2.6. Strategi Pemasaran
Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia. Contohnya, seorang manusia membutuhkan air dalam memenuhi kebutuhan dahaganya. Jika ada segelas air maka kebutuhan dahaganya akan terpenuhi. Namun manusia tidak hanya ingin memenuhi kebutuhannya namun juga ingin memenuhi keinginannya yaitu misalnya segelas air merekAqua yang bersih dan mudah dibawa. Maka manusia ini memilih Aqua botol yang sesuai dengan kebutuhan dalam dahaga dan sesuai dengan keinginannya yang juga mudah dibawa.
Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju.
Dalam bagian ini, kami akan menjabarkan konsep pemasaran dan strategi pemasaran yang kami punya, mulai dari Strategic Generic Porter, STP, Marketing Mix, Dan Analisis SWOT. Demikian penjelasannya.

2.6.1. Strategic Generik Porter

Michael Porter mengemukakan bahwa ada tiga strategi yang dapat digunakan dalam menjalankan bisnis, yakni Cost Leadership, atau perusahaan berusaha untuk mencapai kemampuan biaya produksi dan distribusi yang paling rendah, sehingga dapat memberikan harga produk yang lebih rendah dari pesaing dan memenangkan persaingan dalam pangsa pasar yang besar.
Diffrensiasi, atau perusahaan lebih memusatkan pada usahanya dalam menciptakan ciri produk yang khas serta dalam program pemasaran. Dan Fokus, adalah perusahaan memusatkan usahanya untuk melayani sebagian kecil segmen pasar dan tidak melayani pasar secara luas.
Dalam menjalankan bisnis, kelompok kami menggunakan strategi Cost Leadership. Karena biaya produksi kami yang rendah, membuat harga yang kami tetapkan juga rendah, sehingga kami dapat bersaing dari segi harga. Kami menawarkan produk sehat dan berkualitas, namun dengan harga murah dan sangat terjangkau.

2.6.2. Segmentation, Targeting, Positioning

Segmentation adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda. Targeting adalah proses mengevaluasi setiap daya tarik segmen kemudian memilih satu atau lebih karakteristik untuk dilayani. Sedangkan Positioning adalah tindakan perusahaan untuk merancang produk dan bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu diingatan konsumen.
2.6.2.1. Segmentation
Dalam survey pasar yang kami lakukan, kami sudah mengsegmentasi pasar yang akan kami tuju, berdasarkan usia, pekerjaan, dan pendidikan terakhir. Hasil akhirnya adalah, pasar kami yang paling berpotensi adalah konsumen dengan usia Remaja (13-19), dan konsumen dengan usia Dewasa (20-29), dengan pekerjaan Pelajar dan Mahasiswa.
2.6.2.2. Targeting
Berdasarkan segmentasi atau penggolongan diatas, maka kelompok kami menetapkan target untuk bisnis kami, adalah pelajar dan mahasiawa, dengan rage usia 13 – 29 tahun. Dengan ditentukannya target pemasaran tersebut, kami dapat dengan mudah menentukan dimana nantinya kami akan menjual produk kami.
2.6.2.3. Positioning
Bagaimana cara kami mengambil posisi dihati konsumen ?. kami menyediakan costumer care yang nantinya dapat di akses di halaman blog kami. Didalam blog tersebut, kami tidak hanya menjual produk, namun juga dapat mengedukasi pengunjung, akan penting dan sehatnya mengkonsusmsi buah.

2.6.3. Marketing Mix

Marketing Mix atau bauran pemasaran, terdiri dari 4P untuk perusahaan dagang, dan 7P untuk perusahaan jasa. Demikian penjelasan 4P dalam bisnis kami

2.6.3.1. Produk

Seperti yang sudah dijelaskan dalam beberapa bagian diatas, produk yang kami tawarkan adalah es fruitymambo, es fruitymambo ini adalah produk olahan buah, yang tidak menggunakan bahan pengawet, bahan pewarna, dan bahan bahan yang membahayakan bagi tubuh. Kami juga menggunakan gula rendah kalori, bahkan dalam beberapa variant gula kami ganti dengan madu, atau bahkan tidak kami tambahkan karena rasa dasar buah tersebut sudah manis.
Produk kami kami buat dalam banyak variant rasa, dengan warna yang beragam pula sehingga akan menarik perhatian dari target pasar kami.

2.6.3.2. Price

Penjelasan detail penentuan hargapun sudah dijelakan dalam bagian keuangan, intinya adalah, harga yang kami tentukan adalah harga yang terjangkau. Untuk mendukung strategi bisnis kami, maka kami harus memberikan harga yang murah pada konsumen, hal ini juga sejalan dengan target pasar kami yakni remaja dan dewasa, dengan pekerjaan pelajar dan mahasiswa, yang memiliki keuangan yang terbatas.

2.6.3.3. Place

Untuk tempat, kami menggunakan dua system, yakni system “titip” dan sisitim online menggunakan blog internet, kedua sistim ini tidak memerlukan temat khusus untuk berjualan, sehingga menghemat biaya sewa tempat.
a.       Sistim “Titip”
Sitim ini adalah sistim dimana kami bekerja sama dengan beberapa pemilik warung dan kantin sekolah untuk “menitipkan” produk kita. Jika pemilik warung setuju, maka tiap pagi dari hari senin – sabtu, dengan menggunakan ice box kami akan mengantarkan 60 pcs es dengan 6 variant rasa, dan mengambilnya saat malam, atau saat toko akan tutup. Kami mengijinkan pemilik warung untuk mengambil untung Rp.1.000 dari tiap produk kami yang laku terjual, contohnya kami menjual es rasa mangga Rp.1.500,- kami mempersilahkan pemilik warung menaikan harga menjadi Rp.2.500,-. Dengan cara ini, kami dapat memebrikan retribusi bagi pemilik warung.
Dalam satu bulan pertama, kami sudah memiliki 4 mitra “titipan” yakni :
1.      Warung Buah Krist di Jalan Kepu, Kemayoran
2.      Kantin TK Kasih Ananda, Sunter
3.      Warung Ibu Salma di Jalan Lodan Dalam, Ancol
4.      Warung Ibu Ani Pasar Kemayoran
b.      Sistim Online
Selain system “titip”, dibulan November ini, kami juga akan launching system baru yakni system online. Kami menggunakan fasilitas free blog, dari wordpress.com untuk membangun sebuah blog online. Blog online ini penting, karena selain kami gunakan sebagai media pemasaran, blog ini juga kami gunakan sebagai media interaksi dengan pelanggan. System “titip” yang kami gunakan tidak memungkinkan kami bertemu langsung dengan pelanggan, kareannya blog ini akan menjembatani kami dengan pelanggan.
Kami juga akan menerima pesanan lewat blog online ini, namun hanya pesanan untuk acara khusus seperti ulang tahun, dll dengan minimal order 100 pcs.
2.6.3.4. Promotion

Kami memberikan promosi berupa potongan harga jika pemesanan diatas 100 pcs. Kamipun menyertakan beberapa program promosi yang dapat diakses di blog kami. Kami juga melakukan promosi dengan memanfaatkan media social pribadi yang kami miliki.

2.6.4. Analisis SWOT

Analisa SWOT adalah salah satu bagian vital dalam usaha, karena dengan menggunakan analisa swot, kita dapat tau, apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan kita, juga apa yang menjadi peluang serta ancaman.
2.6.4.1. Strength (Kekuatan)
Kekuatan bisnis kami terlatak pada harga dan kualitas produk yang kami miliki. Kami menawarkan jajan sehat tanpa bahan pengawet dan tanpa bahan kimia berbahaya, yang terbuat dari 100% buah alami sehingga baik bagi kesehatan. Dan harga yang kami tawarkan juga sangat terjangkau, tidak memeras kantong.
2.6.4.2. Weeknes (Kelemahan)
Bisnis kami adalah bisnis musiman. Seperti yang kita tahu, Indonesia memiliki 2 musim. Mungkin produk kami akan laku keras saat musim kemarau, namun pasti penjualannya akan turun drastis saat masim hujuan. Selain itu, kami juga memiliki kelemahan lainnya,karena kami tidak menggunakan bahan pengawet, maka dapat dipastikan, produk kami tidak akan bertahan terlalu lama, jika tidak dimasukan kedalam frezzer.Untuk mengatasai kelemahan tersebut kami sudah menyediakan plan B, saat musim hujan tiba, kami akan beralih menjual buah saja secara online.
2.6.4.3. Oportunity (Peluang)
Peluang kami sangatlah besar, karena minimnya jajanan sehat, orang tua kadang tidak lagi memperbolehkan anak anaknya untuk jajan diluar. Namun kami menawarkan produk yang sehat, dengan kualitas yang terjamin, sehingga dapat menjawab masasalah yang dialami oleh kebanyakan orang tua. Kurangya jajanan sehat, menjadi peluang bisnis yang menjanjikan.
2.6.4.4. Threats (Ancaman)
Ancaman yang kami hadapi, berasal dari bisnis yang menggunakan bahan baku yang sama, yakni buah.di kota seperti Jakarta, sudah banyak penjual olahan buah, mulai dari buah potong, sop buah, bahkan sampai kepada keripik. kami berusaha untuk menghadirkan cara baru dalam mnegolah dan menikmati sehatnya buah.
Demikian semua aspek penting yang kami bahas dalam makalah bussines plan kami. Semoga dengan bantuan anda, dan ilmu yang kami dapatkan dibangku perkuliahan, dapat membuat bisnis kami ini makin besar, dan tumbuh dengan pesat.


KUISIONARE BUSSINES PLAN
Visi Dan Misi
“Membangun sebuah bisnis yang menyehatkan konsumen”

Bapak / Ibu responden, kami meminta bantuan anda untuk mengisi kuisionare riset pasar yang nantinya akan kami gunakan sebagai dasar untuk membangun usaha kami. Kami memiliki 5 ide bisnis yang akan kami ajukan pada anda untuk anda pilih, mana yang sesuai dengan keinginan anda. Atas partisipasinya kami ucapkan terima kasih.
Nama :
Usia :
Pendidikan Terakhir :
Pekerjaan :

Anda diminta untuk menjawap pertanyaan pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda (X) pada kolom yang sudah disediakan. Dengan keterangan kolom sebagai berikut :
No
Pertanyaan
Ya
Tidak
1
Es Krim “Mantan”



1.        Saya sudah mencicipi es krim “mantan”



2.        Es krim “mantan” adalah salah satu makanan sehat



3.        Saya tertarik untuk membeli es krim “mantan”



4.        Saya akan menawarkan es krim “mantan” pada keluarga saya (orang tua, anak, saudara)


2
Rak Sepatu Plastik Daur Ulang Dari Botol Cola



1.        Saya tahu tentang rak sepatu dari botol cola bekas



2.        Rak sepatu daur ulang adalah suatu produk pelestarian lingkungan



3.        Saya tertarik untuk membeli dan menggunakan rak sepatu plastic



4.        Saya  akan menawarkan rak sepatu plastic pada keluarga saya ( orang tua, anak, saudara )


3
Rumah Makan Tradisional



1.        Saya pernah berkunjung ke rumah makan dengan menu makanan tradisional



2.        Rumah makan tradisioanl adalah bentuk pelestarian budaya



3.        Saya tertarik untuk mengunjungi rumah makan tradisional



4.        Saya akan merekomendasikan rumah makan tradisional kepada keluarga (orang tua, anak, saudara)


4
Kedai Kopi



1.        Saya pernah mencicipi kopi



2.        Kopi menyehatkan



3.        Saya tertarik untuk membeli kopi



4.        Saya akan menawarkan kopi kepada keluarga saya (orang tua, anak, saudara )


5
Es Fruitymambo



1.        Saya tahu tentang es fruitymambo dan pernah mencicipinya



2.        Es frutymambo baik untuk kesehatan



3.        Saya tertarik untuk membeli es fruitymambo



4.        Saya akan menawarkan es fruitymambo kepada keluarga saya (orang tua, anak, saudara)



Terima Kasih Atas Waktunya

3. Lembar Penilaian
Aspek Penilaian
(A)
Bobot
(B)
Nilai
Total Bobot
(A x B)
Bussines Idea
(50 %)
Latar Belakang
5 %


Ide Ide, Inovasi, Dan Kreativitas
15 %


Informasi Pendukung
15 %


Kriteria Dan Evaluasi Bisnis
10 %


Keputusan Pemilihan Ide Bisnis
5 %


Bussines Plan
(25 %)
Ringkasan Eksekutif
2 %


Konsep Bisnis
3 %


Strategi Sumber Daya Manusia
5 %


Strategi Operasional Dan Produksi
5 %


Strategi Keuangan
5%


Strategi Marketing
5 %


Presentasi Dan Keaktivfan
(25 %)
Kemampuan Presentasi
15 %


Tanya Jawab
15 %