KATA PENGANTAR
Dalam
perkembangannya, dunia usaha semakin terbuka, seiring berkembangnya dunia
teknologi dan terbukanya batasan batasan dunia membuat bisnis tidak lagi
terikat dengan batasan batasan ruang dan tempat. Kerja sama antar negara,
kegiatan eksport import dan semua kegiatan multinasional lainya menjadi mungkin
dilakukan.
Sebagai calon
mengusaha dan pelaku dunia bisnis Indonesia, kita harus paham terhadap dunia
bisnis internasional ini. Menurut Ball ,McCulloch,Frantz,Geringer,Minor(2006):
bisnis internasional adalah Bisnis yang kegiatannya melampaui batas Negara,
dengan kata lain sebagai pebisnis kita tidak hanya dituntut untuk bersaing
dengan kompetitoe sebangsa, namun juga harus bersaing dengan competitor asing
dari seluruh dunia.
Ada beberapa
cara yang dapat kita lakukan untuk bersaing, diantaranya adalah bersaing dari
segi harga. Keunggulan dari produk China yang kini merambah dipasaran di
seluruh Indonesia adalah karena mereka menawarkan harga yang murah, walaupun tetap
tidak sebanding dengan kualitas yang mereka punya.Namun tidak dapat dipungkiri,
strategi ini sangat efektif, karena penduduk negara negara miskin dan negara
berkembang mayoritas lebih melihat dari segi harga, bukan dari segi kualitas.
Karenanya dalam makalah
ini kami akan membahas tentang bagaimana perusahaan dapat bersaing dengan
mengefisienkan biaya yang dikeluarkan dalam produksi dan logistic.
Demikian makalah
ini kami buat, sebagai salah satu komponen pembentuk nilai harian, dalam
menunjang nilai kami dalam mata kuliah Binis Internasional ini.
Salam
Damai,
Kelompok
2
Tim Penyusun
I S I
A.
Strategi
Produksi Dan Logistik
Ada
dua tools yang biasa dilakukan perusahaan dalam melakukan control produk, yakni
TQM (Total Quality Management) dan Six Sigma, masing masing memiliki kelebihn
dan kekurangannya masing masing yang akan kami jelaskan satu persatu
1.
TQM
(Total Quality Management)
Total
Quality Management adalah suatu
pendekatan manajemen untuk suatu organisasi yang terpusat pada kualitas untuk
memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas
produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungannya yang dilakukan untuk
mendapatkan kepuasan dari pelanggan yang berdampak akan memberi keuntungan bagi
seluruh masyarakat dan anggota organisasi tersebut. Hal ini karenakan atas
partisipasi semua anggota organisasi terebut untuk memperoleh kesuksesan jangka
panjang. Menurut para ahli ada beberapa pengertian TQM, diantaranya :
·
Menurut Santoso
1992, beliau menyatakan
bahwa TQM adalah sistem manajemen yang mengangkat kualitas sebagai strategi
usaha dan berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruhanggota
organisasi.
·
Menurut Fandy Tjiptono 1996, beliau mendefenisikan
TQM adalah suatu pendekatan dalam menjalan kan usaha yang mencoba untuk
memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas
produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan nya.
Total Quality Management adalah suatu approach dalam menjalankan sebuah
perusahaan atau organisasi dengan melakukan peningkatan kualitas pada proses,
produk, dan pelayanan untuk mengoptimalkan daya saing perusahaan atau
organisasi tersebut. Tujuan dari Total Quality Management ini adalah untuk
memastikan konsumen puas dengan barang atau jasa yang diberikan, serta
memastikan tidak ada pihak yang mengalami kerugian.
Didalam TQM, terdapat 8 elemen yang
harus diterapkan agar suatu orgaisasi sukses. 8 elemen tersebut adalah :
a. Etika
b. Integritas (kejujuran)
c. Kepercayaan
d. Pelatihan (training)
e. Kerja tim (team work)
f. Kepemimpinan (leadership)
g. Penghargaan (recognition)
h. Komunikasi
TQM diciptakan untuk yang menjadikan
mutu sebagai pendorong kepemimpinan, desain, perencanaan, dan inisiatif
perbaikan.Oleh karena itu, TQM membutuhkan bantuan dari kedelapan elemen di
atas.Elemen-elemen ini dikelompokkan ke dalam empat bagian berdasarkan
fungsinya. Keempat bagian tersebut adalah:
·
Pondasi : etika, integritas dan kepercayaan
·
Batu Bata : pelatihan, kerja tim, dan kepemimpinan
·
Campuran Semen Pengikat: komunikasi
·
Atap: Penghargaan
Manfaat TQM bagi
pelanggan
·
Sedikit atau bahkan tidak memiliki masalah
dengan produk atau pelayanan
·
Kepedulian terhadap pelanggan lebih baik atau
pelanggan lebih diperhatikan.
·
Kepuasan pelanggan terjamin.
Manfaat TQM bagi institusi adalah:
·
Terdapat perubahan kualitas produk dan pelayanan
·
Staf lebih termotivasi
·
Produktifitas meningkat
·
Biaya turun
·
Produk cacat berkurang
·
Permasalahan dapat diselesaikan dengan cepat
·
Terdapat perubahan kualitas produk dan pelayanan
2.
Six
Sigma
Six Sigma adalah strategi, disiplin ilmu, dan alat – untuk
mencapai dan mendukung kesuksesan bisnis. Six Sigma terfokus pada peningkatan
kepuasan pelanggan, disebut disiplin ilmu karena mengikuti model formal,yaitu
DMAIC ( Define, Measure, Analyze, Improve, Control )dan
alat karena digunakan bersamaan dengan yang lainnya, seperti Diagram Pareto(Pareto Chart) dan Histogram.Intinya agar dapat
meningkatkan kualitas dan kinerja bisnis, kesuksesan six sigma bergantung pada
kemampuan memecahkan masalah.Six Sigma dapat
didefinisikan menurut Mikel Harry (2001) sebagai suatu proses bisnis yang
memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya dengan merancang dan
memantau aktivitas harian bisnis dalam mencapai kepuasan pelanggan. Six Sigma
juga didefinisikan sebagai suatu sistem yang komprehensif dan fleksibel untuk
mencapai, member dukungan dan memaksimalkan proses usaha, yang berfokus pada
pemahaman akan kebutuhan pelanggan dengan menggunakan fakta, data serta terus
menerus memperhatikan peraturan, perbaikan dan mengkaji ulang proses usaha.
Tujuan dari Six Sigma tidak hanya mencapai level Sigma tertentu saja tetapi
lebih pada peningkatan kemampuan perusahaan. Six Sigma akan berupaya untuk
memperhatikan kesesuaian antara kinerja produk atau jasa yang dihasilkan dengan
kebutuhan pelanggan.
Ada beberapa keunggulan
Six Sigma diantaranya :
·
Menurunkan Cost of loss,
perbaikan kualitas dan service produk serta kepuasan konsumen.
·
Dapat mengurangi secondary
process [rework] dan claim.
·
Dapat diterapkan disegala bidang baik bidang
Industri maupun bidang financial.
·
Fokus terhadap 3P (Product, Process, People).
·
Sangat berdampak terhadap investasi.
·
Berdampak terhadap biaya.
B.
Produk
Dihasilkan Dimana : Faktor Negara, Faktor Teknologi, Faktor , Faktor Produk,
Faktor Lokasi Produksi Produk
1. Faktor
Negara
Dinegara
mana kita akan memproduksi produk kita, tentu harus disesuaikan dengan
regulasi, keadaan social, budaya, dan keadaan ekonomi negara yang akan kita
tuju.
2. Faktor
Teknologi
Teknologi
apa yang akan kita pakai, apakah dapat didukung oleh negara yang kita tempati
atau tidak,.
3. Faktor
Produk
Jenis
produk apa yang akan kita produksi, bahan baku dan proses produksi yang harus
dilalui
4. Faktor
Lokasi Produksi
Dimana
kita akan memproduksi produk kita, didalam negeri, atau membuka kantor cabang
dinegara yang dituju, kemudian jarak harus diperhitungkan, sehingga efisien.
C.
Outsourching
Penggunaan
tenaga kerja dari luar perusahaan sendiri untuk melaksanakan tugas atau
pekerjaan tertentu yang spesifik.Dari pengertian tersebut, kita mendapatkan
minimal dua hal yang musti dijelaskan, yaitu perusahaan outsourcing dan jenis
pekerjaan yang umum di serahkan kepada tenaga dari luar tersebut.
Di
negara kita, ada undang-undang yang khusus mengatur mengenai hal ini, yaitu UU
No. 13 tahun 2003.Yang membuat sedikit kerancuan adalah tidak ada penyebutan
istilah outsourcing dalam undang-undang tersebut.Yang bisa ditarik dari UU
tersebut adalah outsourcing memiliki dua bentuk, yaitu pemborongan pekerjaan
dan penyediaan jasa pekerja / buruh.
Kita
bisa menarik kesimpulan, yang disebut sebagai Perusahaan Outsourcing adalah
perusahaan yang menyediakan jasa tenaga kerja untuk keahlian pada bidang
pekerjaan tertentu sesuai dengan permintaan perusahaan yang membutuhkannya.
D. Keputusan Membuat Atau Membeli
Dalam keputusan ini dapat dibagi
menjadi 2 (dua) macam yakni sebagai berikut :
1. Keputusan yang dihadapi oleh
perusahaan yang sebelumnya memproduksi sendiri produknya, kemudian
mempertimbangkan akan membeli produk tersebut dari pemasok luar.
2. Keputusan yang dihadapi oleh
perusahaan yang sebelumnya membeli produk tertentu dari pemasok luar, kemudian
mempertimbangkan akan memproduksi sendiri produk tersebut.
Apabila Keputusan yang pertama yang
Diambil, maka ada 2 (dua) kemungkinan yang dihadapi oleh manajemen dalam
pengambilan keputusan ini, yakni :
·
Fasilitas yang digunakan untuk memproduksi tidak dapat
dimanfaatkan jika produk dihentikan produksinya karena manajemen memilih
alternative membeli dari luar.
·
Fasilitas yang digunakan untuk memproduksi dapat
dimanfaatkan untuk usaha lain yang mendatangkan laba, jika produk dihentikan
produksinya karena manajemen memilih alternative membeli dari luar.
Rantai
pasokan global adalah sistem dan cara akumulasi kapital dengan lebih
mengoordinasikan perdagangan internasional. Ia merupakan sistem produksi yang
menyambungkan kegiatan ekonomi dengan teknologi dan jaringan-jaringan
organisasi yang memungkinkan kelompok bisnis mengembangkan suatu produk,
mengolahnya, lalumemasarkannya secara global dan transnasional. Dalam
sistem produksi transnasional, kegiatan ekonomi tidak hanya internasional dalam
hal cakupan, melainkan juga global dalam hal pengorganisasiannya.Kalau 'internasionalisasi'
hanya merujuk pada sebaran geografis suatu kegiatan ekonomi, 'globalisasi'
menunjukkan derajat integrasi fungsional kegiatan-kegiatan ekonomi yang
terpencar-pencar ini. Seperti halnya teori rantai komoditas
global (global commodity chains), teori rantai pasokan global pun tidak
hanya melihat pentingnya sebaran geografis, tetapi juga cakupan pengelolaannya, yaitu
kaitan antara aktor-aktor ekonomi yang beragam termasuk pemasok bahan
baku, pabrik, pengolah, pedagang serta pengecer
Gagasan
rantai pasokan merujuk pada analisa yang lebih luas tentang rantai komoditas
yang diperkenalkan para ilmuwan – antara lain Wallerstein, Hopkins dan Gereffi,
terutama yang pertama yang memperkenalkan teori Sistem Dunia – yang mengamati
munculnya sistem produksi global di mana integrasi ekonomi dunia berjalan
melampaui perdagangan bahan baku dan komoditas internasional. Analisa mereka
tersebut ingin melihat sistem produksi yang terkoordinasi secara terpusat namun
terpencar secara internasional atas berbagai kegiatan produksi sepanjang rantai
pembuatan suatu komoditas. Rantai pasokan merupakan dimensi terpenting dari rantai
komoditas dalam hal struktur pengelolaan (governance structure) dari
sistem produksi global. Struktur pengelolaan ini meliputi hubungan otoritas dan
kekuatan yang menentukan bagaimana finansial, bahan baku, dan sumber-sumber
daya termasuk buruh dapat diatur, dialokasikan dan dikelola dalam suatu rantai
untuk menghasilkan produk tertentu.
E.
The
Role Just In Time Investory Dan The Role information Technology and the Internet
1.
The
Role Just In Time Investory
Just In Time (JIT)
merupakan suatu sistem yang berusaha meniadakan pemborosan dalam bidang
produksi, sehingga dapat menghasilkan dan mengirimkan produk akhir tepat
waktu. Tujuan utama sistem ini yaitu untuk meningkatkan laba dan posisi
persaingan perusahaan yang dicapai melalui usaha pengendalian biaya,
peningkatan kualitas, serta perbaikan kinerja pengiriman.
2. The Role information Technologyand the Internet
Salah satu peran dari
teknologi saat ini bisa dimanfaatkan untuk mengoptimalkan bisnis bagi sebuah
perusahaan.Bahkan, di era sekarang, perusahaan yang ingin maju harus mampu
mengadopsi teknologi terkini untuk mengembangkan bisnisnya. Kalau tidak, bisa
jadi, perusahaan ini akan kewalahan dalam menghadapi kompetisi dan melayani
pelanggannya yang sudah makin melek teknologi tersebut.Salah satu peran dari
teknologi saat ini bisa dimanfaatkan untuk mengoptimalkan bisnis bagi sebuah
perusahaan.Bahkan, di era sekarang, perusahaan yang ingin maju harus mampu
mengadopsi teknologi terkini untuk mengembangkan bisnisnya. Kalau tidak, bisa
jadi, perusahaan ini akan kewalahan dalam menghadapi kompetisi dan melayani
pelanggannya yang sudah makin melek teknologi tersebut.
K
E S I M P U L A N
Dari
apa yang kami jelaskan dapat disimpulakan bahwa, untuk mencapai posisi bersaing
di dunia usaha Internasional, ada banyak yang harus kita lakukan dan bagaimana
kompleksnya untuk bersaing di kancah global. Cara cara yang telah kami jabarkan
diatas, dalam upaya menekan biaya produksi dan akhirnya bisa menurunkan harga
jual. Semoga apa yang kami jabarkan diatas dapat menjadi bekal untuk nantinya
dapat kami dan pembaca pergunakan dalam mengahadapi persaingan global yang
nyata di hadapan kita semua.
Terimakasih
atas perhatiannya, kelebihan makalah ini semoga dapat membantu para pembanca,
dan sekiranya ada kekurangan, semoga dapat membangun pribadi kita satu sama
lain.
Demikian
makalah ini kami susun sebagai salah satu komponen pembentuk nilai harian dalam
mata kuliah ini, semoga sesuai dengan apa yang diharapkan penilai dan
mendapatkan nilai yang baik, sekali lagi kami kelompok 2 mengucapkan terima
kasih.
God Bless …
Tidak ada komentar:
Posting Komentar